Selasa, 11 Desember 2012

KADERISASI | Awal sebuah Perubahan Besar!

Apa yang membuat Muhammad Al Fatih dapat menaklukkan Constantinople? 
#Kaderisasi
Apa yang membuat Karl Marx begitu gigih menyebarkan ide Marxismenya?
#Kaderisasi
Apa yang membuat Ikhwanul Muslimin dapat menjadi gerakan Islam moderat terbesar di dunia saat ini?
#Kaderisasi
Apa yang membuat sosialisme begitu marak di Amerika Latin? #Kaderisasi
Semuanya akan kembali kepada #Kaderisasi


Jika kita melihat orang besar hari ini, ataupun kemenangan yang gemilang dari sebuah organisasi, mari berkaca pada #Kaderisasi
Dengan sentuhan yang baik, terarah, dan sistematis, potensi manusia dapat melejit #Kaderisasi
Seluruh manusia memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi orang besar #Kaderisasi
Jangan lagi ada ucapan, “si fulan tidak memiliki latar belakang organisasi”, atau “si fulana sulit dididik karena sejak SMA dia itu preman” #Kaderisasi
Hentikan segenap diskriminasi tersebut, walau input yang memang sudah baik sejak awal memiliki pengaruh, tapi bukan itu kuncinya #Kaderisasi

Ada 3 poin inti dalam #Kaderisasi , antara lain sistem, SDM, dan kedekatan personal
Berbicara sistem, maka perlu dirancang pola pembinaan yang diberikan kepada binaan kita #Kaderisasi
Dalam rancangan pola pembinaan, terlebih dahulu kita perlu memahami karakteristik binaan kita secara menyeluruh #Kaderisasi
Kedua, kita perlu menetapkan tujuan pembinaan yang ingin dicapai, keluaran dari pengaderan kita akan seperti apa #Kaderisasi
Ketiga, merancang desain pembinaannya, materi apa dan kapan diberikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta dengan bantuan media apa #Kaderisasi
Keempat, selalu evaluasi binaan kita, dapat dengan menanyakan perilaku kesehariannya dan cek sejauh mana pemahamannya #Kaderisasi
Maju ke SDM, maksudnya adalah ketersediaan orang yang siap untuk membina #Kaderisasi
Percuma, sistem sebaik apapun, jika tidak ada atau sedikit orang yang membina, bagaimana jadinya? #Kaderisasi
Sistem seperti apapun, jika SDM yang membina tidak memiliki kemampuan menjalankan sistemnya, kurang optimal #Kaderisasi
Maka, jangan lupakan prioritas untuk menyiapkan kuantitas dan kualitas SDM yang siap untuk membina #Kaderisasi
Untuk kedekatan personal, maksudnya hubungan baik antara yang membina dan dibina, sangatlah penting #Kaderisasi
Bagaimana agar binaan kita merasa nyaman dengan kita terlebih dahulu, taklukkan dahulu hatinya, sebelum memberikan yang kita mau #Kaderisasi
Coba untuk meluangkan waktu khusus dengan binaan kita, tolong segala keperluannya, jangan sungkan untuk memberikan hadiah #Kaderisasi
Tingkatan tertinggi dalam sebuah persahabatan, manakala kita siap untuk mengorbankan yang kita miliki untuk sahabat kita #Kaderisasi
Selalu ingat, #Kaderisasi yang berhasil adalah manakala binaan kita lebih baik dari diri kita saat ini
Kelanjutan dan perkembangan dari sebuah organisasi, sangatlah bergantung pada #Kaderisasi
Apa jadinya jika kita tidak membina, siapa yang akan meneruskan langkah gerak kita hari ini dalam organisasi #Kaderisasi
Kita berbicara target yang melangit, jika tidak ada SDM yang siap mengemban amanah tersebut, atau minim kualitas, nihil #Kaderisasi
#Kaderisasi bukanlah segala-galanya, tapi segala-galanya berawal dari #Kaderisasi
Tingkatkan kualitas diri, namun tak perlu menunggu sempurna untuk memulai, semangat untuk membina #Kaderisasi

Selasa, 20 November 2012

Pantas Kita Lupa? Palestina?


Hampir sepekan sudah Gaza dibombardir. Sedikitnya 50 orang meregang nyawa dan ratusan luka berat. Israel mengklaim ratusan serangan rudal ke Gaza hanyalah tindakan bela diri atas tembakan roket yang dilakukan pejuang Palestina ke wilayah mereka.


Memasuki pekan pertama konflik, mayoritas penduduk Israel bersatu mendukung ekskalasi serangan. Penduduk di wilayah yang berbatasan dengan Gaza malah berharap pemerintah Israel melancarkan serangan darat dan melakukan pendudukan. Harapan itu tidak bertepuk sebelah tangan. Tiga puluh ribu pasukan telah menempati posisi strategis di sepanjang perbatasan Palestina dan tujuh puluh ribu pasukan cadangan disiagakan. Israel jelas makin berani.

Negara terkuat di dunia masih setia mendukung. Obama yang terpilih untuk kedua kalinya 6 November lalu, terang terangan menyalahkan Palestina dan pemerintahan terpilih Hamas. Bagi negara yang mengucurkan bantuan militer senilai US$ 8 juta per hari itu, tidak ada satupun alasan legal bagi Palestina untuk melakukan tindakan militer terhadap pendudukan Israel.

Akar Konflik dan Amnesia Sejarah

Setelah puluhan tahun, konflik berdarah di Palestina seakan telah menjadi tayangan kelam berkepanjangan yang dimaklumi. Tidak ada satupun solusi damai yang memiliki hasil langgeng. Salah satu akar masalahnya, tidak ada satupun solusi yang dirancang berdasarkan akar konflik. Kumpulan negara adidaya yang mengawal alur perdamaian seperti mengidap amnesia massal sejarah Israel-Palestina. Tidak ada satupun negara besar mau mengakui bahwa Israel telah secara sistematis melakukan pendudukan ilegal dan penjajahan.

Negara-negara besar sepertinya lupa, sebelum Israel mendeklarasikan dirinya pada 1948, hampir 1200 tahun lamanya warga Arab telah mendiami Palestina secara turun temurun. Mereka juga seperti tidak mau tahu bahwa klaim ideologis Israel atas Palestina sebagai tanah kelahiran, hanya didasarkan kepada kerajaan yang hidup selama 73 tahun. Hingga deklarasi pendirian negara Israel, secara total hanya 6% tanah yang dimiliki secara legal oleh pendatang berdarah Yahudi.

Selebihnya, gerakan teror seperti Irgun, melancarkan aksi sistematis pengusiran dan perampasan tanah dan rumah penduduk lokal. Satu di antara kisah pilu yang terkenal terjadi di Deir Yassin. Pada 9 April 1948, tentara dan milisi zionis mengepung kampung yang dihuni oleh 750 orang itu. Semua penduduk dikumpulkan. Lelaki wanita. Tua muda. 250 orang dibantai tanpa ampun. Pemerkosaan massal terjadi. Puluhan rumah luluh lantak rata dengan tanah.

Sisa-sisa kekejaman ini disaksikan langsung oleh dokter palang Merah Internasional yang tiba sehari setelahnya. Ini jelas genosida. Tapi toh siapa ambil pusing. Taktik teror ini terbukti berhasil mengusir 725 ribu warga Arab Palestina dari tanah mereka sendiri. Anehnya pihak yang terusirlah yang dicap sebagai teroris!


Deja Vu Indonesia Palestina

Saya jadi teringat kisah Westerling. Serdadu Belanda yang bertanggung jawab terhadap gugurnya puluhan ribu nyawa tak berdosa di Sulawesi. Guna memadamkan pemberontakan dan serangan terhadap kependudukan administratif Belanda, perwira berpangkat Kapten ini menggunakan taktik yang sangat brutal.

Westerling memimpin operasi langsung ke kampung- kampung yang dicurigai telah memberi bantuan bagi pejuang kemerdekaan saat itu. Saat mereka enggan menyerah, pasukan Belanda akan menggiring seluruh penduduk tak peduli lelaki atau wanita, tua atau muda. Seluruhnya dikesekusi. Kampung dihancurkan. Ini peringatan agar kampung lain berpikir dua kali untuk memberi bantuan yang sama.

Dalam dua bulan saja, Raymond Westerling memimpin langsung pembantaian 4000 orang. Cara ini efektif. Pejuang terdesak dan memilih bersembunyi di pegunungan. Toh Westerling tidak merasa bersalah. Dalam memoirnya dia menjustifikasi tindakannya sebagai aksi polisionil. Indonesia harus dibersihkan dari aksi teroris yang mengganggu. Eksekusi publik adalah sarana yang tepat bagi para kriminal. De javu. Pejuang pasti sama dengan teroris.

Masihkah Kita Peduli?

Palestina jauh dari Indonesia. Tidak kurang 9.000 kilometer jarak penerbangan. Indonesia juga tidak sepi dari masalah. Haruskah kita peduli?

Saya memang tidak lahir pada zaman revolusi kemerdekaan. Seperti layaknya puluhan juta rakyat Indonesia lainnya. Lahir dan menikmati hidup tanpa harus merasakan derita dan malu penjajahan. Namun, jika kita sedikit saja memejamkan mata, dan membayangkan hidup 67 tahun lalu. Betapa putus asanya hidup tanpa kemerdekaan.

Pedihnya proklamasi tanpa pengakuan negara lain. Hanya ada 5 negara yang bergegas mengakui kemerdekaan Indonesia. Mesir, Arab Saudi, Qatar, Suriah dan Libanon. Hebatnya, Palestina justru memberikan dukungan setahun sebelum Indonesia resmi memproklamasikan diri. Pada 6 september 1944, mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al Husaini, menyiarkan dukungan terbuka atas kemerdekaan Indonesia di Radio Berlin berbahasa Arab.
Lalu, Pantaskah kita lupa?

Sabtu, 10 November 2012

MUHASABAH DIPENGHUJUNG 22 (Part II)



Bismillahirrahmannirrahim,
Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu.
Kajian demi kajian tarbiyah kupelajari,
untai demi untai kata para ustadz kuresapi.
Tentang cinta para nabi, tentang kasih para sahabat,
tentang mahabbah orang shalih, tentang kerinduan para syuhada.
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam,
kutumbuhkan dalam mimpi idealisme yang mengawang di awan.

Tapi Ya Rabbii…
Seiring hari demi hari dan kemudian tahun berlalu,
tapi aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu,
aku makin merasakan gelisahku membadai
dalam cita yang mengawang, sedang kakiku mengambang.
Hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan.

Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku.
Perkenankanlah aku mencintai-Mu, sebisaku.
Dengan segala kelemahanku.

Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan kesabaran menanggung derita.
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al-Mustafa.
Karena itu ijinkan aku mencintai-Mu
melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu,
atas derita batin dan jasadku, atas sakit dan ketakutanku.

Rabbii,
Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti Abu Bakar,
yang menyedekahkan seluruh hartanya
dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasul-Mu
bagi diri dan keluarganya.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo hartanya demi jihad.
Atau Ustman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan Dien-Mu.
Ijinkan aku mencintai-Mu,
melalui 100-500 perak yang terulur
pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan,
pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan
di pojok-pojok jembatan. Pada makanan-makanan
yang terkirim ke handai taulan.

Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat nabi-Mu,
hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam di kakinya.
Karena itu Ya Allah,
perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu,
dalam shalat yang coba kudirikan dengan terbata-bata,
meski ingatan kadang melayang
ke berbagai permasalahan dunia.

Rabbii,
aku tak dapat beribadah ala orang-orang shalih
atau bagai para hafidz dan hafidzah yang membaktikan
seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu
dalam satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintai-Mu,
melalui satu - dua rakaat sholat lailku,
atau sekedar sunnah nafilahku,
selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim,
aku tak sanggup mencintai-Mu semisal para syuhada,
yang menjual dirinya dalam jihad bagi-Mu.
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu
dengan mempersembahkan sedikit bakti
dan pengorbanan untuk dakwah-Mu,
dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim,
aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya,
ijinkan aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku,
membawa mereka pada nikmatnya hidayah
dalam naungan Islam, manisnya iman dan ketabahan.
Dengan mencintai sahabat-sahabatku,
mengajak mereka untuk lebih mengenal-Mu,
dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku, Yaa Allah.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.
Allaahumma tsabbitnaa'alaa diinil islaami wahfadlnaa'alal iimaani
Wahai Tuhanku tetapkanlah kami dalam agama islam dan peliharalah kami dalam keimanan.
Aamiin ya Robbal 'alamiin.

#Dipenghujung 22 ini, kupersembahkan cintaku untuk-Mu

Jumat, 09 November 2012

MUHASABAH DIPENGHUJUNG 22 (Part I)



QS. Fathir :Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seseorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfudz)
Sudah terang sekali bagi kita manusia bahwa ajal itu Alloh sajalah yang menentukan nya, disetiap hari kita melihat manusia lahir dan mati, sekalipun begitu masih ada manusia yang ragu, masih lari dan seakan tidak mau tahu tentang masalah mati, masih ragu apa dan bagaimanakah sesudah mati itu. Ragu, ragu dan ragu sekalipun sudah ratusan Nabi dan Rosul, sudah ribuan Ulama dan Ustadz yang menerangkannya.Mereka tetap ragu tentang hidup sesudah mati, tentang kehidupan di Akhirat. Dimanakah sumber keraguan itu lagi? Sedang bukti begitu banyak dan besar?
Bukanlah karena kurang bukti alasan, tetapi karena hidup mereka sudah terlalu tebal diselubungi oleh dosa demi dosa. Kekufuran ini bukan soal akal atau bukti , tetapi adalah soal dosa. Orang hidupnya diliputi oleh dosa, tidak akan sanggup melihat kebenaran.
Kebenaran bagi orang berdosa tertutup setebal tebalnya. Naudzubillah min dzalik..


Teringat beberapa tahun yang lalu, ketika ikut dalam sebuah pelatihan. Pada saat itu trainer bertanya pada seluruh (termasuk saya), terkait visi dan misi hidup. Masih lengkap dalam notes kecil saya waktu itu, tertulis beberapa asa dan cita, yang mungkin dari sekian banyak, baru tercapai beberapa, tidak mudah, butuh pengorbanan dan ini adalah bagian dari muhasabah itu.

Salah satu yang paling teringat adalah : Membahagiakan orang tua!

Simple, tetapi entahlah. Apa yang menyebabkan fikiran itu semakin menderu, ketika memang kata-kata bahagia itu dikaitkan dengan amalan-amalan yang selama ini saya lakukan.
22 Tahun, bukanlah sembarang umur. Yang semestinya dewasa ini telah diraih, bukan hanya sebatas bibir. Tetapi memerlukan sebuah pembuktian. Ya Robbi.. Seberat inikah perjuangan ini? (bukan bagian dari keluh, hanya hasrat mengadu)


Saya pernah ditertawai satu kelas, ingat saya waktu itu adalah pada bangku sekolah dasar. Ketika pada saat itu sedang ramai-ramainya digandrungi demam "diary". Ya, semacam catatan kecil, yang kebanyakan dimanfaatkan anak-anak seumuran sebagai sebuah catatan kenang-kenangan, kemudian biodata dari teman-teman sebayanya. Sayapun turut larut dalam keramaian itu.
Ikut menulis lembar demi lembar, layaknya seorang remaja yang tumbuh kembang hingga seluruh cita-citanya tertuang disana.
Ah, saya fikir ini hanya guyonan semata. Tak apalah, sekedar pengisi waktu luang, lagipula mungkin lima, sepuluh atau beberapa puluh tahun kedepan, ini akan menjadi sebuah kenangan dan cerita lucu masa anak-anak.
Dan benar saja, ketika sesekali melirik catatan itu. Tidak jarang wajah geli yang didapatkan, sesekali tersenyum malu, simpul tak beralaskan. Banyak kata-kata ke-khas-an "anak-anak" yang jika dikaitkan dengan sekarang. Lucu!
Mulai dari biodata biasa, nama, ttl sampai dengan hobi, makanan kesukaan, sampai musik yang sedang ramai digandrungi.
Kemudian ada hal yang sontak membuat saya malu dan grogi saat membaca adalah, kata-kata yang seharusnya tidak ahsan (baik) dituliskan dalam catatan itu. Kata-kata itu adalah model wanita idaman. Haduh, masih kecil sudah galau yaa? Okelah, saya tanggapi mungkin itu bagian dari tahapan pubertas. Mudah-mudahan dimaklumi.
Semakin lembar, semakin dewasa agaknya. Terpampang kata-kata mulai puitis nan tertata, sangat berbeda sekali dengan halaman-halaman awal, yang lumayan (garing) dan tidak sedikit kata-kata yang tidak sesuai konteksnya (baca : ngga-nyambung).
Dalam halaman yang kesekian, tertulis sebuah misi anak sekolah dasar, yang kebanyakan menghabiskan lembar-demi lembarnya untuk menulis lirik lagu atau bahkan biodata teman-teman lainya. Tidak pada saya, ada satu point yakni membahagiakan orang tua.
Lagi-lagi saya dibuatnya bertanya, apa yang dimaksud kata-kata ini? Terlalu luas ah. Sudah sejauh mana? Saya lihat tanggal menulis saat itu adalah kisaran tahun 2000. Dan artinya sudah 12 tahun yang lalu? Kemudian apakah kata-kata itu telah tercapai?


Moment dipenghujung 22
Bersambung.......

Rabu, 07 November 2012

MENGELOLA ORGANISASI REMAJA MASJID (Part II)



Berikut ini adalah salah satu model pengorganisasian yang dapat dikembangkan sesuai dengan kreatifitas dan daya dukung setiap remaja masjid.

A.    Dewan Pembina Organisasi
Terdiri dari alim ulama dan tokoh masyarakat setempat  yang bertugas membina, memberikan saran dan nasehat bagi pengurus remaja masjid demi kemajuan islam pada umumnya.

B.    Majelis Pertimbangan Organisasi
Terdiri dari pengurus masjid bidang pembinaan pemuda dan para senior yang ditentukan. Mereka memberikan bantuan berupa tenaga, saran dan bimbingan dalam menjalankan dakwah remaja masjid.

C.    Badan Pengurus Harian (BPH)
Terdiri dari Ketua Umum,  Ketua-Ketua Bidang, Sekretaris, Bendahara,dan staff

1. Ketua Umum (KU)
Pengemban amanah organisasi yang dipilih pada waktu Musyawarah Anggota yang bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh amanah organisasi yang dibebankan dalam Program Kerja maupun peraturan organisasi. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain:
Memimpin kegiatan rutin organisasi secara umum.
  • Menyelenggarakan dan memimpin Rapat Kerja setahun sekali dan Rapat Umum tiga bulan sekali.
  • Memimpin dan mewakili organisasi dalam kegiatan eksternal.
  • Mengkoordinir, memotivisir dan membimbing seluruh kegiatan bidang dan departemen dalam melaksanakan amanah organisasi.
  • Mempertanggungjawabkan kepengurusan organisasi dalam Musyawarah Anggota.
  • Dan lain-lain sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
     
2. Ketua Bidang Pembinaan Anggota (KPA)
Pembantu langsung KU yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Program Kerja Bidang Pembinaan Anggota. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain:
  • Memimpin dan mewakili kegiatan rutin Bidang Pembinaan Anggota.
  • Mewakili KU apabila berhalangan berdasarkan asas pendelegasian.
  • Memotivisir anggota organisasi dalam memakmurkan masjid.
  • Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan keimanan, keilmuan dan ketrampilan anggota.
  • Memberikan laporan tentang kegiatan Bidang Pembinaan Anggota kepada KU.
  • Menyelenggarakan dan memimpin rapat Bidang Pembinaan Anggota minimal satu bulan sekali.
  • Dan lain-lain sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
3.  Ketua Bidang Informasi dan Perpustakaan (KIP)
Pembantu langsung KU yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Program Kerja Bidang Informasi dan Perpustakaan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain
  • Memimpin dan mewakili kegiatan rutin Bidang Informasi dan Perpustakaan.
  • Mewakili KU apabila berhalangan berdasarkan atas asas pendelegasian.
  • Membuat dan mengisi majalah dinding.
  • Memberikan informasi tentang kegiatan organisasi kepada masyarakat luas.
  • Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan organisasi.
  • Mengelola perpustakaan masjid serta menambah buku-buku koleksinya.
  • Memberikan laporan tentang kegiatan Bidang Informasi dan Perpustakaan kepada KU.
  • Menyelenggarakan dan memimpin rapat Bidang Informasi dan Perpustakaan minimal satu bulan sekali.
  • Dan lain-lain sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
4.  Ketua Bidang Kesejahteraan Umat (KKU)
Pembantu langsung KU yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Program Kerja Bidan Kesejahteraan Umat. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain:
  • Memimpin dan mewakili kegiatan rutin Bidang Kesejahteraan Umat.
  • Membantu Ta'mir Masjid dalam melaksanakan kegiatan hari besar Islam.
  • Menyelenggarakan kegiatan sosial atau kemasyarakatan.
  • Mewakili KU apabila berhalangan berdasarkan atas asas pendelegasian.
  • Memberikan laporan tentang kegiatan Kidang Kesejahteraan Umat kepada KU.
  • Menyelenggarakan dan memimpin rapat Bidang kesejahteraan umat minimal satu bulan sekali.
  • Dan lain-lain sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.  
5. Ketua Bidang Kewanitaan (KK)
  • Pembantu langsung KU yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Program Kerja kewanitaan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain
  • Memimpin dan mewakili kegiatan rutin Bidang Kewanitaan
  • Mewakili KU apabila berhalangan berdasarkan atas asas pendelegasian
  • Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan keimanan, keilmuan dan ketrampilan khusus anggota wanita.
  • Memotivisir anggota wanita organisasi dalam memakmurkan Masjid
  • Memberikan laporan tentang kegiatan Bidang Kewanitaan kepada KU
  • Menyelenggarakan dan memimpin rapat Bidang Kewanitaan minimal satu bulan sekali
  • Dan lain-lain sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
6. Sekretaris Umum (SU)
Pembantu langsung ketua umum yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Program Kerja Administrasi dan Kesekretariatan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain:
  • Mengatur dan mengelola surat menyurat organisasi secara umum.
  • Membuat draft surat keluar untuk ditandangani KU.
  • Mengkoordinasikan seluruh sekretaris bidang dalam hal surat menyurat, agenda surat dan kesekretariatan.
  • Menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan kantor sekretariat organisasi.
  • Memberikan laporan kesekretariatan kepada KU.
  • Menjadi sekretaris/notulis dalam rapat umum organisasi.
  • Melakukan inventarisasi, perawatan, pengelolaan dan penambahan perlengkapan dan inventaris organisasi.

7. Bendahara (B)
Pembantu langsung KU yang bertanggung jawab dalam pelaksanaaan Program Kerja pengelolaan keuangan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain:
  • Mengelola keuangan organisasi.
  • Menarik uang pangkal dan uang iuran anggota.
  • Memberikan laporan keuangan kepada KU.

8. Sekretaris Bidang Pembinaan Anggota (SPA)
Pembantu KPA dalam pelaksanaan Program Kerja Bidang Pembinaan Anggota yang berkaitan dengan administrasi dan kesekretariatan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain :
  • Mengatur dan mengelola surat menyurat Bidang Pembinaan Anggota.
  • Membuat draft surat keluar sebelum ditanda-tangani oleh KPA.
  • Membantu SU dalam menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan kantor sekretariat..
  • Memberikan laporan administrasi dan kesekretariatan Bidang Pembinaan Anggota kepada KPA.
  • Menjadi sekretaris/notulis dalam rapat Bidang Pembinaan Anggota.

9. Sekretaris Bidang Informasi dan Perpustakaan (SIP)
Pembantu KIP dalam pelaksanaan program kerja Bidang Informasi dan Perpustakaan yang berkaitan dengan administrasi dan kesekretariatan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain :
  • Mengatur dan mengelola surat menyurat Bidang Informasi dan Perpustakaan.
  • Membuat draft surat keluar sebelum ditanda-tangani oleh KIR.
  • Membantu SU dalam menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan kantor sekretariat.
  • Memberikan laporan administrasi dan kesekretariatan Bidang Informasi dan Perpustakaan kepada KIR.
  • Menjadi sekretaris/notulis dalam rapat Bidang Informasi dan Perpustakaan. 


10. Sekretaris Bidang Kesejahteraan Umat (SKU)
Pembantu KKU dalam pelaksanaan Program Kerja Bidang Kesejahteraan Umat yang berkaitan dengan administrasi dan kesekretariatan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain :



  1. Mengatur dan mengelola surat menyurat Bidang Kesejahteraan Umat.
  2. Membuat draft surat keluar sebelum ditanda-tangani oleh KKU.
  3. Membantu SU dalam menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan kantor sekretariat.
  4. Memberikan laporan administrasi dan kesekretariatan Bidang Kesejahteraan Umat kepada KKU.
  5. Menjadi sekretaris / notulis dalam rapat Bidang Kesejahteraan Umat.
     
11. Sekretaris Bidang Kewanitaan (SK)
Pembantu KK dalam pelaksanaan Program Kerja Bidang Kewanitaan yang berkaitan dengan administrasi dan kesekretariatan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain :
  1. Mengatur dan mengelola surat menyurat Bidang Kewanitaan.
  2. Membuat draft surat keluar sebelum ditanda-tangani oleh KK.
  3. Membantu SU dalam menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan kantor sekretariat.
  4. Memberikan laporan administrasi dan kesekretariatan Bidang Kewanitaan kepada KK.
  5. Menjadi sekretaris/notulis dalam rapat Bidang Kewanitaan.
     
12. Wakil Bendahara (WE)
Pembantu Bendaha dalam pelaksanaan Program Kerja pengelolaan keuangan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain:
  1. Membantu bendahara dalam melaksanakan tugasnya dalam kegiatan-kegiatan organisasi sebagaimana tersebut dalam point 7.
  2. Menggantikan bendahara berdasarkan atas asas pendelegasian.
     
13. Bidang Pembinaan Anggota
Pembantu KPA dalam peiaksanaan Program Kerja Bidang Pembinaan Anggota. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain:
  1. Membantu KPA dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi sebagaimana tersebut point 2.
  2. Mewakili KPA berdasarkan asas pendelegasian.
     
14. Bidang Informasi dan perpustakaan
Pembantu KIP dalam palaksanaan Program Kerja Bidang Informasi dan Perpustakaan. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain :
  1. Membantu KIP dalam melaksanakansanahan kegiatan-kegiatan organisas sebagaimana tersebut dularn poin 3.
  2. Mewakili KIP berdasarkan berdasarkan asas pendelegasian.
     
15. Bidang Kesejahteraan Umum
Pembantu KKU dalam pelaksanaan program kerja Bidang Kesejahteraan Umum. Melaksanakan kegiatan-kegiatan Organisasi antara lain :
  1. Membantu dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi sebagimana tersebut dalam poin 4.
  2. Mewakili KKU berdasarkan asas pendelegasian.


16. Bidang Kewanitaan
Pembantu KK dalam pelaksanaan program kerja Bidang Kewanitaan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain :
  1. Membantu KK dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi sebagimana tersebut dalam poin 5.
  2. Mewakili KK berdasarkan asas pendelegasian.

MENGELOLA ORGANISASI REMAJA MASJID (Part I)

MODEL PENGORGANISASIAN REMAJA MASJID


Kebenaran yang tidak tertata rapih akan dapat dikalahkan oleh kebatilan yang tertata rapih, demikian sebuah ungkapan yang pernah dikatakan Umar Ibnul Khattab khalifah ke 2 dalam sejarah islam.  Ungkapan singkat yang sarat makna ini mendorong kita untuk menata dengan baik semua  kerja-kerja dakwah, karena ternyata kebatilan itu begitu terencana dan terorganisir dengan baik oleh penegak-penegak kebatilan yang hakikatnya adalah musuh-musuh islam yang ingin menghancurkan kejayaan agama Allah ini.
Sebuah kebenaran tentunya harus diperjuangkan secara terencana dan terorganisir menyerupai barisan yang kokoh, sebagimana taujihat robbani dalam surat Ash Shaff ayat ke 4 “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan barisan yang teratur seakan-akan merupakan bangunan yang amat kokoh.”
Aktifitas dakwah dan sumber daya manusia yang beragam dapat dialokasikan secara cermat dan tepat dalam wadah organisasi yang disediakan. Masing-masing bekerja sesuai dengan bidang kerjanya  masing-masing dalam koridor ‘amal jama’i.  Beban dakwah ditanggung bersama-sama sehingga terasa ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.  Dengan demikian, diharapkan pencapaian sasaran-sasaran dakwah dapat terlaksana dengan baik.
Penataan dan pengorganisasian yang baik kegiatan dakwah remaja masjid adalah sebuah keharusan, karena dakwah remaja masjid memberikan dampak yang besar terhadap proses pembentukan masyarakat dan lingkungan yang islami.  Ada banyak jenis pengorganisasian remaja masjid, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan daya dukung dari remaja masjid dimana mereka berada.
Pemilihan Jenis Organisasi Remaja Masjid
Jenis organisasi apabila ditinjau dari segi wewenang, tanggungjawab maupun hubungan kerjanya dapat dibedakan dalam berbagai macam. Jenis-jenis organisasi dapat kita jumpai dalam buku-buku yang membahas tentang organisasi, baik dibicarakan sebagian atau keseluruhannya. Di sini tidak kita kaji semuanya, hanya yang ada kesesuaian denga remaja masjid.  Untuk memahami pengertian aneka jenis organisasi,  dipersilahka untuk mempelajarinya di buku-buku keorganisasian.
Pemilihan jenis organisasi akan memberi pengaruh terhadap sistem kerja Pengurus dalam menjalankan aktivitasnya. Yang perlu dipertimbangkan adalah kemampuannya dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien.  Menurut hemat kami, yang paling sesuai untuk Remaja Masjid adalah jenis lini-staf, yang merupakan perpaduan (kombinasi) antara organisasi lini dan staf. Dengan menerapkan jenis organisasi ini, insya Allah, akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain:
  1. Adanya pembagian kerja yang jelas dari masing-masing personil Pengurus, baik sebagai pimpinan, staf maupun pelaksana.
  2. Upaya kaderisasi dapat berlangsung dengan baik, karena adanya kesempatan bagi para Pengurus untuk mengembangkan diri.
  3. Menumbuhkan suasana kerjasama yang baik di antara Pengurus.
  4. Prinsip penempatan ahlinya pada bidangnya atau the right man on the right place dapat lebih mudah dilakukan.
  5. Menumbuhkan sikap disiplin, etos kerja, spesialisasi serta profesionalisme masing-masing Pengurus.
  6. Koordinasi dapat dilakukan dengan baik, karena adanya pembidangan kerja yang jelas.
  7. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan sehat dan cepat, karena melibatkan banyak Pengurus dalam bermusyawarah, dan hasil keputusannya lekas diketahui oleh seluruh pengurus.
  8. Memiliki fleksibilitas yang baik, sehingga mampu menyahuti kebutuhan efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya.
  9. Dapat dipergunakan oleh Remaja Masjid yang relatif masih sederhana sampai yang besar dan komplek aktivitasnya.
Organisasi lini-staf merupakan suatu organisasi dengan wewenang dilimpahkan dari pimpinan atas kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang, baik pekerjaan pokok maupun bantuan. Di bawah pimpinan, bilamana perlu dapat diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi dapat memberikan nasehat atau bantuan tentang bidang keahlian atau pelayanan tertentu.
Yang dimaksud dengan lini (line) dalam struktur Pengurus Remaja Masjid adalah Pengurus-pengurus yang secara langsung terlibat dalam usaha melaksanakan tercapainya tujuan organisasi. Pengurus-pengurus lini berhak untuk mengeluarkan perintah, membuat keputusan, menetapkan dan menafsirkan kebijakan (policy) organisasi, memberikan laporan pertanggungjawaban dan lain sebagainya, sesuai dengan wewenang dan tugasnya.
Sedang yang dimaksud dengan staf (staff) adalah Pengurus-pengurus yang tidak secara langsung terlibat dalam usaha melaksanakan tercapaian tujuan organisasi. Adapun fungsi utama staf adalah melakukan usaha-usaha penunjang yang berkaitan dengan penelitian, analisa data dan informasi, rekomendasi, perencanaan, pengontrolan, koordinasi, pelayanan dan nasehat. Tentu saja harus disesuaikan dengan kedudukan dari masing-masing staf tersebut, baik sebagai staf umum (general staff), staf ahli (special staff), staf pembantu (auxiliary staff) maupun staf pribadi (personal staff). Keberadaan staf-staf tersebut tergantung dari pada besar kecilnya organisasi Remaja Masjid yang bersangkutan.
Contoh-contoh  bagan organisasi Remaja Masjid dengan jenis organisasi lini dan staff :


 Bagan Organisasi Besar


Bagan Organisasi Sedang




 

Bagan Organisasi Kecil

Minggu, 04 November 2012

Kampusku Bagaikan Negara Tanpa Pemerintahan


Refleksi Diri
Sebelum "ST" itu benar-benar mendampingi nama pendekku.
4 November 2012
20 hari jelang mement spesial itu ^^


Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi. Aktivitas mereka sejatinya bukan hanya belajar di kampus dengan sebuah slogan Mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah pulang-kuliah pulang) belaka. Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.

            Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat, posisi mahasiswa mendapatkan tempat yang staregis antara Masyarakat dan Kaum Elit Politik. Dengan letak strategisnya seharusnya mahasiswa memposisikan diri menjadi perantara antara keduanya. Tetapi hanya beberapa mahasiswa saja yang tetap konsisten terhadap fungsi dan peran mahasiswa, “Miris” … ya kata itulah yang tepat dikala mahasiswa saat ini terbuai akan kehidupan modern, tak lagi peduli akan nasib bangsanya tetapi bangga dengan apa yang dilakukannya sesuai kehendak hatinya.

            Berbagai Label pun disandang oleh mahasiswa, diantaranya : Agent Of  Change (Mahasiswa adalah Agen perubahan) , Iron Stock (SDM dari mahasiswa tidak akan pernah habis)  , Social Control (Mahasiswa pengontrol kehidupan sosial) dan masih banyak lagi.

            Luar biasa memang jika melihat Label mahasiswa. Saat ini jika dibenturkan dengan keadaan yang ada di Kampus STT PLN Jakarta, sebuah Miniatur Negara di kampus STT PLN seolah mulai redup. Tidak adanya peran eksekutif mahasiswa adalah suatu kendala untuk mahasiswa menyampaikan aspirasinya baik dengan permasalahan yang ada di internal kampus ataupun masalah di luar kampus. Masalah-masalah yang mahasiswa angkat seharusnya di advokasi untuk ditindak lanjuti, tetapi bagaimana dengan keadaan saat ini ?


“Kehidupan dikampus bagaikan sebuah Negara Tanpa Pemerintahan”

            Saatnya bersama-sama bergerak untuk terlahirnya kembali BEM, HMJ dan ORMAWA berkualitas, berdediktif dan bermuamalah di kampus kita, STT PLN Jakarta. Kampus ini bukan hanya milik golongan tertentu, tetapi kampus ini adalah milik bersama dimana kewajiban semua mahasiswa adalah berperan aktif dalam berpartisipasi membangun STT PLN untuk lebih unggul. Kebutuhan akan organisasi juga dirasa penting disamping kebutuhan kuliah, jika saat ini mahasiswa tak lagi peduli terhadap permasalahan yang ada dalam rumahnya sendiri bagaimana ia akan peduli dengan Tanah Airnya.

           Sejatinya mahasiswa dibenturkan dalam kehidupan kampus yang memiliki peranan moral , mahasiswa dituntut akan sebuah tanggung jawab moral di masing-masing individu dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu mahasiswa mempunyai peranan sosial dimana setiap perbuatan dan tindakannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya pribadi tetapi untuk orang lain juga. Serta Peranan Intelektual sebagai kaum Intelek mahasiswa dituntut mewujudkan perannya di kehidupan nyata untuk dapat membawa perubahan sesuai dengan kegiatannya yang bergelut di perguruan tinggi.

Didedikasikan
kepada seluruh Pejabat-pejabat Kemahasiswaaan
yang Loyal, Cerdas dan Abdi Kampus/Negara.
Selamat berjuang!

Sabtu, 13 Oktober 2012

Kenangan Indah : ELECTROVOLUTION

Jakarta, 13 Oktober 2012
ELECTROVOLUTION


Ingat dengan simbol ini kawan?
Simpel, tapi kita dulu pernah berdebat panjang terkait penentuaan ini.
Dan akhirnya, ini menjadi kenangan yang tak akan terlupakan.
Entah apa yang ada dibenak kalian, saat ini?







Kenangan terindah untuk kita.. ^^

Diantara setumpuk kesibukkan sekarang, siang ini ntah apa yang membuat fikiran terarah kesana. Sibuk saja jari-jari menekan tuts, demi tuts yang ada pada keyboard laptopt.
Rindu mungkin.. ^^

Kawan ingatkah kalian pada suatu masa dimana kita dipertemukan pada sebuah petualangan besar, sarat akan makna. Awalnya ingin menghadirkan suguhan yang bukan hanya sekedar suguhan. Tapi segalanya bermula darisini, awal kekeluargaan dan kesuksesan kita bersama.
Lembaga ini yang telah menyatukan hati-hati kita, menggabungkan peluh letih kita. Hingga akhirnya, kita dipertemukan dalam sebuah prosesi kehidupan, yang membawa masing-masing kita pada sebuah kenyataan. Lagi-lagi kenyataan.
Kawan, ini kita yang memulai. Kita sebagai aktor pembuka. Hm, walaupun memang mungkin sebagian berargumen hanya sekedar "melanjutkan", tapi tak apalah, yang terpenting rasa bahagia, pernah berada ditengah orang-orang hebat seperti kalian.

EVO!
ELECTROVOLUTION! EVO? ELECTROVOLUTION.

Tak terbayang sudah, ketika memproklamirkan 1 kata yang akhirnya menyatukan kita.
Jargon-jargon yang kemudian akan menjadi tradisi, jika kita bertemu.
Hari-hari dihabiskan bersama kalian, hari-hari yang tak jarang menuai perdebatan panjang antar panitia, dan bahkan ada yang hampir keluar kendali.
Tak mengapa! Itu tanda keseriusan kita akan sebuah cita-cita hebat milik pejuang seperti kalian.
Bukan pekerjaan yang mudah, menggabungkan hampir 150 kepala dalam suatu organisasi besar seperti EVO. Terdiri dari beragam karakter dan kemauan, yang sering membuat bingung Ketua pada saat itu. Hanya naluri, sama-sama ingin menuai kesuksesan modal utama kita saat itu.
Sudah kita lewati kawan, dan tahukah kalian? Nama kalian kini telah tersimpan dalam kamus besar perjalanan hidup HME, ya HME..
HME, Himpunan Mahasiswa Elektro, yang mengantarkan kita pada sebuah akhir gemuruh panjang, akan pengorbanan kita kala itu.
Masih ingat kawan? Tiap hari Rabu dan Jumat, kita selalu selipkan dalam agenda pribadi kita masing-masing. Salah satu kesibukkan kita tiap pekannya. Bertabrakkan pada sebuah ritual rapat, yang tak henti-hentinya menghadirkan banyak dan beragam pendapat.
Jika saya ingat, hanya kalian penyemangat saya waktu itu. Sesekali, melihat kocek dalam-dalam. Khawatir kalau tanggal itu akan mundur, bahkan gagal dan tak akan ada EVO.
Bagaimana tidak, saya ingat betul pada waktu H-14 pelaksanaan acara, tapi kas-pun tak kunjung penuh, sepertiganyapun belum menutupi, Ya Alloh.

Tapi saya yakin, senyum dan tawa kalian merupakan sebuah doa dan harapan kedepan acara kita ini, bukan sekedar terlaksana. Melainkan dikenang dan akan kembali terulang (Aamiin).

Bercengkrama disetiap siang hingga petangnya, menghabiskan rutinitas panjang kita bersama, tak jarang ada yang berjatuhan karena pengorbanan yang kuat dan keukeuh.
Ada satu orang panitia yang berkata kepada saya saat itu, "Pak, kalau memang diri ini yang harus saya serahkan kepada EVO, maka ambillah Pak, jangan kerja setengah2lah".
Subhanalloh, sampai detik ini kata2 itu yang selalu terniang dalam benak saya. Menjadikan motivasi tersendiri, karena bangganya memiliki keluarga kecil. Keluarga yang akhirnya mengantarkan saya kepada kenangan penuh indah dan barokah karena-Nya.





 
Kawan, ingatkah kalian pada canda dan tawa yang sempat bergelayutan antara kita. Bahkan ada juga amarah, dan tidak jarang mencurahkan kata-katanya pada mading khusus yang kita buat pada sekret kecil kita. Mading yang terbuat dari kertas hitam biasa (kalau tidak salah bekas cover proposal tahun sebelumnya).
Saking tak ada dana untuk membeli whiteboard baru, ya minimal kertas karton baru, untuk menuliskan agenda-agenda kita kedepan. Untuk mengingatkan sekaligus menyusun strategi-strategi kita kedepan, Ckckckck :(
Akhirnya, hari itu sampai juga. Hari yang sudah kita tunggu-tunggu kehadirannya. Hari harap-harap cemas, apakah kesuksesan ini akan segera kita rasakan? Beragam rasa menyambutnya. Walaupun pada malamnya ada insiden kecil. Yakni keterlambatan sound yang tak kunjung datang, untuk digunakan pada hari pertama EVO, yakni lebih tepatnya acara Pembukaan dan Pameran Teknologi. Saya ingat betul, koordinator acaranya, Faiz, sedikit memasang wajah seperti orang yang kebakaran jenggot. Ia khawatir kalau tidak maksimal, berkali-kali saya yakinkan. Tapi nampaknya dia tidak ingin menunjukkan kekhawatirannya kepada saya. Tidak jarang kata-kata keluar dari mulutnya seraya meyakinkan, "Siap Pak, yakin ajalah, Antum urusin yang lain aja, Oke?", sampai sekarang kata-kata itu masih tersimpan pada inbox hape saya, ya minimal buat pengingat kenangan kita.
Team dia saat itu tidak banyak, bahkan sebagian besar diisi oleh adik-adik 2010, yang notebene masih baru dalam organisasi, tapi semangatnya jangan diragukan lagi. Ada Rifky, Lia yang seniornya ada Ecka (halo bang?) Rizman dan Maya.
Tidak banyak yang mereka desain, sekilas banyak becandanya. Sesekali saya hadir dan pergoki pada rapat internal mereka. Dan tidak jarang saya lihat mereka isi dengan canda dari sang koordinator, Faiz.
Sulit memang, hanya sekedar melupakan sekilas kenangan itu. Karena kawan, kenangan itu terasa sudah mendarah daging. Semakin dilupakan, semakin terngiang. Jargon yang biasanya diucapkan oleh Pram, ya Bang Pram (orang-orang akrab memanggilnya dengan sebutan "Bang", panggilan Kakak untuk daerah Sumatera). Mungkin karena pembawaanya yang tegas, dewasa dan membaur, sehingga banyak anggotanya yang memanggilnya dengan sebutan itu.
Tepatnya Pratama Pirngadi Harapan (dalam foto, berbaju batik hijau disebelah kiri saya).
Habis sudah waktu-waktu bersamanya, banyak cerita yang Pram torehkan dengan saya. Mulai dari masalah EVO pastinya, Divisi Olahraga yang ia pimpin sampai  masalah pribadinya (walau tidak banyak, hehehe). Saya adalah orang pertama yang percaya betul, kalau EVO ini adalah Pram orang yang tepat untuk memimpinnya. Karena sudah lebih 1 tahun hidup dalam organisasi dengannya, 3 tahun berteman, jiwa kepemimpinan itu hadir pada Pram. Pribadi yang supel salah satu faktor utama saya memutuskan ia untuk memimpin kami saat itu. Selain jiwa keras dan bertanggung jawab, tentu Pram juga adalah pribadi yang loyal dan amanah.
Sebagai Ketua himpunan, sekaligus Penanggung jawab acara. Saya juga memiliki hak bersuara pada rapat Presidium sore itu. Agenda kita saat itu ada 3, yang salah satunyan adalah pembahasan SC EVO (Baca : Steering Committe (Panitia Inti pada sebuah acara)).
Hadir pada saat itu seperti biasanya, Presidium terdiri dari 4 orang, diantaranya Faris (sang wakil setia saya), Dinda (sekretaris HME) dan tentu saja Lispiansi "Lensi" (Bendahara yang super teliti saat itu).
Sebenarnya pembahasan kami sore itu tidak begitu rumit, hanya menentukan dan sedikit revitalisasi beberapa hal dalam akhir kepengurusan. Oke, kita bahas disini masalah EVO saja yaa, 2 hal yang lain, biarlah kami dan Alloh yang tau ^^
Pembahasan EVO adalah menjadi agenda kami yang terakhir, pas menunjukkan pukul 5 sore. Seperti biasa, saya sering gelisah pada saat jam-jam mendekati Maghrib ini. Rutin saya ingatkan siapa saja yang rapat pada saya saat itu, "Maaf dipercepat ya, Magrib loo, kasian cewenya" (padahal cuma ngeles biar cepet kelar, cewe-mah urusan kesekian, hihihi, piss ^^)
Langsung saya lantang, tanpa banyak basa-basi, saya lalu lemparkan satu nama saat itu. Seketika Faris, Dinda dan Lensi diam. Tidak paham diamnya kenapa, setuju atau bahkan tidak setuju.
Singkat cerita, mulailah saya menjelaskan kriteria SC yang saya inginkan saat EVO nanti, dan akhirnya dengan perdebatan yang cukup panjang *lebeeey, terpilihlah Pratama. Saya fikir, syukur alhamdulillah, akhirnya forum setuju. "Oke, next syuro (rapat) kita bahas lagi tentang bagian-bagian SC yaa", ujar saya mengakhiri dan menutup acara rapat (padahal saya dan Faris sudah ada notes2 kecil, yang biasa kami buat dan susun sebelum rapat-rapat di HME dilaksanakan), tujuannya agar output rapat terarah dan berjalan sesuai rule. Faris selalu mengatakan berulang-ulang soal masalah itu. Dia yang selalu cerewet, wanti-wanti harus bersikap layaknya pemimpin versi dia (hihihi, tanyakan sendiri ke orangnya yaa).

Oya, perlu diketahui. Hari pertama EVO adalah tanggal 22 Mei 2012. Hari itu ada 3 kegiatan utama, diantaranya Opening Ceremony (*Pembukaan), Pameran Teknologi dan paling fenomenal saat itu adalah Pertandingan Futsal. Hari pertama, saya sudah sangat bangga dengan Panitia. Ternyata selama ini, konsepan yang selama ini kita buat "wah", berjalan dengan lumayan "wah" juga. Thanks Bro, Sist..




Hari itu, Pembukaan dihadiri oleh Staff ahli Gubernur DKI Jakarta. Walaupun Pak Foke tidak dapat hadir, tetapi kami dan kampus pada umumnya, sudah sangat bangga dengan suguhan kami saat itu. Acara dimulai dengan sambutan dan kata Pembuka dari orang-orang penting, salah satunya Rektor baru kami saat itu. Pak Supriadi Legino.



Isi sambutannya yang paling membuat saya merinding saat itu adalah, "Ini acara gila! Panitiapun juga gila! Berkali-kali saya was-was dengan acara gila ini, akhirnya ini memang terlaksana" Woww!
Hihihi, jangan ilfeel dulu yaa. Gila artinya beliau kagum dengan kesuksesan panitia saat itu. Beliau tahu betul bagaimana keadaan keuangan kami saat itu. Dan beliau sempat berfikir, jika dibatalkan saja acara ini. Tetapi kami yang tetap bersikeras untuk laksanakan, walaupun sederhana.
Nyatanya, dugaan beliau keliru, dan beliaupun bingung. Apa usaha Panitia selama ini? Hingga bisa terlaksananya EVO ini?
Eitss, sabar Pak, ini baru acara Pembukaan loo, masih ada hari-hari selanjutnyaa... ^

 #Hari Kedua, adalah hari pembuktian kami. Bahwasannya EVO ini adalah gabungan antar segi-segi acara yang sesuai filosofi logonya, yang terdiri dari 3 unsur utama yakni dalam bidang Olahraga, Seni dan Edukasi. Nah dalam bidang edukasi, yang kami suguhkan selain Pameran Teknologi adalah Seminar Nasional.


Dikatakan tantangan buat kami, tentu sebuah tantangan besar. Karena disatu sisi kami harus meyakinkan dan membuktikan kesan dan wajah EVO dari kalangan mahasiswa sebagian, hanyalah ritual acara biasa, yang tidak lebih hanya mengandalkan kegiatan "hura-hura" semata. Hm, darisana saya berprinsip, bagaimanapun EVO harus ada Semnas (Baca : Seminar Nasional). Berkali-kali saya katakan dengan Kumis (sapaan Korlap saat itu, sebenarnya nama aslinya Rizky Ramadhan, tapi anak2 sering panggil dengan sebutan itu) Mungkin karena kumis tipis yang melekat pada atas bibirnya. Tak apalah, yang terpenting Kumis-nya fine2 aja dengan sebutan itu (sudah terbiasa).
"Mis, bagaimanapun Semnas harus bagus yaa", saya mewanti-wanti penuh was-was (Was-was jika Kumis bertanya balik : "Ente ada uang berapa mau buat Semnas bagus?")
Untungnya Kumis ngga pernah bilang seperti itu, selalu dia barengi dengan jawaban senyum khasnya sembari sedikit mengeluarkan suara-suara senyum unik (biasanya Dayent, Isa dan Fitry fasih menirukan senyum khasnya), hehehehe :)
Korlap, saya paham betul adalah orang yang cekatan dan penuh wibawa. Saat itu, Korlap EVO terbagi 2, dipegang oleh Kumis dan Faris. Mereka punya jobdesk masing-masing. Seingat saya, yang mengurusi Panitia adalah Faris, sementara dilapangan lebih ke Kumis. Walaupun sesekali mereka berdua sering saya lihat bergantian pekerjaan.
Wah, pokoknya duel yang kompak deh buat Kumis dan Faris, disaat Faris down maka Kumis-lah yang saya instruksikan untuk memimpin Rapat, begitu sebaliknya. Diawal-awal Rapat memang Faris yang sering vokal, biasalah bawaan Wakahim. Eihya, pada saat itu, Rapat EVO tidak selalu dipimpin Pram, sesekali Korlap yang memimpin. Katanya sih, biar beragam, okelah saya fikir selama tidak ada kepemimpinan ganda, tidak jadi masalah. Lagipula, saya paham dan tahu betul tipikal dari teman-teman saya ini.

Oke, lanjut..
Chori, Pian dan Dadang. Triple orang hebat yang pernah saya dapati. Ketiga-tiganya adalah satu angkatan dengan saya. Sebenarnya mereka kurang 1 personil, Rendy. Tapi sayang, foto saya tidak lengkap, "afwan Rend.."
Di acara Semnas, yang digawangi dengan Rendy. Staff Advokasi Kumis di HME (bersama Nuy). Rendy-lah yang bisa dikatakan punya "gawe" pas Semnas. Dia bersama personilnya yang rela-rela pulang malam, demi keberlangsungan dan kesuksesan sebuah acara. Personilnya yang kompak, lagi-lagi kebanyakan adik-adik kami 2009 dan 2010. Lengkap dengan formasi Herwan 08, Abdul, Anjar, Arief, Ical, Retno dan Ara. Masing-masing memiliki kepribadian yang beragam. Biasanya Rendy tidak terlalu sulit untuk mengkoordinir mereka, karena latar belakang staffnya yang memang kebanyakan sudah berpengalaman dibidangnya.
Kawan, 1 lagi tahukah kalian, tiket Semnas kami "sould-out" dalam waktu hanya 2 minggu. Ckkckckk, awalan yang bagus, walaupun jujur, sesi Semnas dan Kestari pada saat itu sempat kebingungan, bagaimana kalau tidak habis. Sempat punya "plan", masing-masing Panitia harus menjual minimal 2 (meniru taktik kepanitiaan Semnas "tetangga") Tapi rencana itu pupus, setelah kurang lebih 500 tiket yang dicetak sendiri (Ya Alloh) akhirnya habis ludes, sampai ada yang bela-belain mau tetap beli dan memohon walaupun harganya 2X lipat. Kalau tidak percaya, bisa tanya langsung sama Nandha Izaldie dan personilnya. Mereka juga saya katakan perempuan super. Bayangkan teman, selama acara berlangsung Nandha, dkk (Kestari's personil) rela ngeprint ala mereka", hihihi. Dan memotong sendiri tiketnya. Katanya sih biar irit, jadi kita ngga perlu buat dipercetakkan (Subhalloh, lagi2 saya harus berdecak kagum dengan mereka).
Sebenarnya ide ini berasal dari Dinda (Sekretaris HME skaligus Sekretaris EVO duel mesra dengan Nurul 09). Mereka berdua yang punya gagasan demikian, walaupun kalin tau kawan? Pada saat itu, printer yang digunakan sudah dalam kondisi kronis (tidak jarang saya bicara dengan Nuy, sang pemilik : "De, apa ngga kita beli baru aja printer, kasian printernya looo???)
Jawaban Nuy dan Dinda kompak : "Ngga usah Kakak, printer inikan sahabat kita, ya kan printer (sembari mata Nuy dan Dinda yang saling bertatapan penuh curiga dan khawatir)
Hhhh, nasib tidak ada uang ya? Tapi banyak pelajaran disini, salah satunya akan arti dari sebuah kesabaran. Oiya, Dinda dan Nuy (sekretaris EVO) juga sering kali, mengelus-ngelus printer seraya berdoa dan berkata : "Ayo printer, semangat yaa.". konyol memang, tapi itulah yang terjadi. Bahkan, Dinda dan Nuy sempat membuat kata-kata penyemangat untuk printer itu dan kemudian ditempel diatasnya, (lagi-lagi membuat saya terheran-heran dan mengatakan mereka konyol)
Tetapi itulah sebuah kenyataan, entah berapa rim lembar kertas lagi yang telah tercetak dari printer itu. Printer yang dulu menemani hari-hari Dinda dan Nuy, printer kesayangan mereka, (sering Faris cemburu, karena Nuy terlalu sayang dengan printernya). Dan kini, printer itu sudah "istirahat" (tidak tahu berada dimana?) Hayyah, kok bahas printer ya? Saking dilematisnya, hahahaha.

Lanjut.. (Gaya Ariel NOAH)
Hari kedua, kami fokus pada dua acara besar, yakni Semnas dan Futsal. Kita bahas Futsal yaa, acara kami yang satu ini, jelas sudah ditunggu-tunggu oleh pencinta olahraga futsal dari dalam kampus ataupun luar kampus. Apalagi dengan packgine yang berbeda pastinya.
Sang koordinator 'Bang Dedol', sapaan akrab anak2 saat itu, nama sebenarnya yaitu Dedy Gunawan Ritonga, kelihatan sekali dari namanya, orang ini berasal dari Medan bah, Batak bah.. Hehehe (Horas!)
Dedol adalah salah satu staff juga di HME, memang sudah lama dibidang olahraga, bahkan sebelumnya ia juga sudah pernah membuat acara serupa di HME.
Anggotanya yang rata-rata angkatan 2010, menambah warna baru pada lapangan Futsal kami siang itu. Satu kata untuk mereka : KUAT!
Bagaimana tidak dikatakan kuat, kalian tahu kondisi lapangan kampus saat itu kawan? Dengan lahan yang kecil, ditambah lagi sesak dipinggir-pinggirnya terdapat banyak batang tiang penyangga listrik milik PLN, belum lagi lahan yang juga sudah sedikit berlubang, tidak jarang semennya keropos dan harus segera diperbaiki.
Tapi, dengan nyali dan keuletan panitia, mereka bisa mengubah menjadi jauh lebih tertata dan indah pastinya.
Bayangkan kawan, lebih 2x24 jam panitia berjibaku memperbaiki lapangan. Yang seharusnya jadi kewajiban kampus, tapi kali ini mahasiswa yang turun tangan. Masya Alloh :)
Bukan hanya sekedar memperbaiki, tetapi luas lapangan sekitar 40x20 meter ini, semalam suntuk panitia berjibaku untuk men-cat disetiap lini-lini lapangan. Bayangkan di-cat kawan! Satu yang membuat bangga saat itu, terpampang logo EVO ditengah lapangan, lengkap dengan warna khasnya : merah, kuning dan biru.
Bagaimana tidak semangat para atlet yang bertanding? Bukan hanya mahasiswa, tapi banyak juga teman-teman SMA yang turut jadi peserta saat itu. Terbukti semangat itu juga ditularkan oleh peserta ke penonton. Makanya, selama acara berlangsung. Lapangan Futsal tidak pernah sepi dari penonton, walaupun bersamaan dengan itu ada penampilan musik di lobbi atau bahkan Semnas di Lt. 12. Ckkckck, amazing dn suatu prestasi buat Panitia.