Kamis, 07 Maret 2013

PEMUDA SEBAGAI TONGGAK KEMAJUAN ISLAM



WIJAYA, ST | Berbicara kemajuan tentu sangat bergantung dengan pelopor yang menjadi tonggak utama terhadap suatu perubahan tersebut. Kemajuan juga tak lepas dari tangan yang memegang peran penting sehingga suatu kemajuan itu dapat tercipta.  Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda adalah aset yang mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan maupun keburukan juga sangat bergantung oleh pemuda yang menjadi tokoh utama dalam peranannya dalam melakukan suatu perubahan. Mengapa pemuda sering di sebut – sebut dalam suatu perubahan? Sebab kaum muda memiliki potensi yang bisa di harapkan. Pemuda memiliki semangat yang sulit dipadamkan. Terlebih jika semangat bercampur dengan pengetahuan dan diimplementasikan melalui tindakan. Maka akan terciptalah suatu perubahan.
Mengenal Potensi Pemuda Dalam Masyarakat
Demikian keadaan dan peran golongan pemuda dalam masyarakat. Kiprah mereka telah terukir indah dalam tinta emas sejarah. Mereka merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan. Terlebih kelompok pemuda, karena, selain diharapkan oleh umat, peranan mereka pun sangat didambakan oleh kelompok masarakat lainnya sebagai pionir perubahan ke arah yang lebih baik. Posisi mereka sebagai “pemuda” memang menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi sebesar-besarnya. Tidak heran jika perubahan sosial politik diberbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan pemuda. Sebagian sahabat yang menyertai Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Islam – yang akhirnya berhasil menguasai lebih dari dua pertiga belahan bumi – adalah para pemuda yang menjadi murid (mahasiswa) Rasulullah SAW.
Secara fitrah, masa muda merupakan jenjang kehidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika pemuda memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan umat. Di mata umat dan masyarakat umumnya, mereka adalah agen perubahan (agent of change) jika masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda sekarang ini.
Sebagai pemuda, mereka memiliki karakter yang positif, antara lain idealis dan energik. Idealis berari mereka para pemuda masih belum terkontaminasioleh kepentingan pribadi, juga tak terbebani oleh berat sejarah atau beban posisi.
Ada ulama yang menyatakan bahwa seorang pemuda mempunyai tiga peran, yakni:
  1. Sebagai generasi penerus. Menggantikan orang – orang yang sudah rusak karakternya dan berpegang teguh pada islam untuk mewujudkan suatu perubahan
  2. Sebagai generasi berikutnya. Melajutkan nilai- ilai ajaran murni islam terhadap perkembangan masa dalam kemajuan islam.
  3. Sebagai agen pembaharu. Memperbaiki kerusakan yang ada yng menghambat kemajuan islam di masa yang akan datang.
Selain tiga faktor peran penting pemuda di atas ialah islam. Islam merupakan ideologi yang memberikan nilai besar bagi kehidupan ummat di jagad raya. Hal ini di mungkinkan karena karakter islam mewarnai seluruh aspek kehidupan dan mengatur seluruh rakyat.islam bukan hanya merupakan pola tetapi juga merupakan sesuatu hal yang mempengaruhi emosi, pemikiran,  perasaan dan fisik. Berislamnya sesorang akan akan melahirkan suatu totalitas dalam menjalani fitrah manusia untuk mewujudkan suatu perubahan.

Peran Pemuda di Masa Depan
Pertanyaannya, mengapa selalu pemuda yang menjadi tonggak kehidupan islam?  Mengapa selalu pmuda yang di sorot untuk sebuah perubahan? Mengapa selalu pemuda yang menjadi pasukan terdepan dalam suatu kemajuan? Jawaban yang sederhana ialah karena kita adalah orang – orang yang terpilih. Dari sekitar 5 milyar penduduk bumi, kurang lebih hanya satu mulyar yang memelukislam. Dan dari satu milyar itu hanya sebagaian saja yang berkecimpung sebagai generasi pembaharu kemajuan islam. Diantaranya mahasiswa dan pelajar yang sadar akan pentingnya kepedulian untuk kemajuan islam. Tidak lebih dari sepuluh persen. Hanya lima persen dari total jumlah mahasiswa dan pelajar muslim. Suatu ironi yang sangat bertentang dengan keadaan sebenarnya. Orang – orang yang sedikit ini seharusnya tidak lepas tangan terhadap peran pentingnya kepada masyarakat. Terutama untuk kemajuan islam yang lebih baik. Baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya islam yang mampu mendongkrak islam di mata dunia.
Dalam islam, pekerjaan yang paling mulia adalah berdagang. karena perdagangan merupakan suatu transaksi jual beli ataupun serah terima barang dagangan tanpa adanya keterkaitan setelah terjadinya proses transaksi berlangsung.Hal ini berarti peluang besar pemuda islam adalah sebagai pedagang. Ataupun sering di sebut sebagai pengusaha muslim.
Seorang pengusaha muslim tentunya akan berpengaru besar terhadap perkembangan islam menuju kemajuan yang lebih baik. Sebagai fasilitatosr atau penyedia prasarana terhadap kebutuhan – kebutuhan yang mendongkrak kemajuan islam. Menata sumber daya pemuda yang efektif dan efisien. Mengembangakn kultur keorganisasian kepemudaan islam yang sehat dan demokratis. Sehingga dalam hal ini akan tercipta suatu koordinasi yang baik antar pemuda pembaharu yang satu dengan yang lainnya.
Membangkitkan partisipasi masyarakat islami dalam membangun pemuda yang mempunya Character Building. Sebuah karakter yang terstruktur yang memiliki ciri khas dengan yang lainnya. Menyediakan infrastrukutur pemberdayaan pemuda islam yang memadai. Guna sebagai tempat pelatihan dan training dalam mendidik pemuda islam menjadi pengusaha – pengusaha muda muslim yang memiliki wawasan dan turut berpartisipasi dalam perkembangan islam yang di masa yang akan datang.
Dan yang paling utama bagi mereka, pemuda penerus bangsa adalah sebagai motivator. Motivator yang memberikan motivasi, sharing ilmu dan pengalaman yang berharga untuk mengajak mereka berbondong – bondong maju untuk merubah dunia. Untuk merubah islam lebih maju.
Bahkan salah seorang founding father bangsa menaruh apresiasi pada sosok pemuda; “Berikan aku 10 pemuda maka akan aku ubah dunia”, demikian yang ia katakan.
Fakta Pemuda Saat ini
            Ironis, menyedihkan, itulah kata-kata yang layak kita ungkapkan untuk menggambarkan kondisi pemuda saat ini. Banyak sekali masalah-masalah yang berkaitan dengan pemuda. Diantaranya: Narkoba, Hedoneisme, Free Sex, Tawuran, Membebek budaya barat, dll. Alih-alih menjadi problem solver, pemuda saat ini malah di hadapkan kepada label problem maker yang tersemat kepadanya. Ya, pembuat masalah, dimanapun pasti pemudalah yang membuat masalah dan kerusakan.
Potensi Pemuda
Pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) seungguhnya memiliki posisi urgent dalam menentukan arah haluan kemajuan umma dan bangsa. Pemuda memiliki banyak sekali potensi, diantaranya;
  1. Idealisme yang tinggi.
  2. Kritis dan peka.
  3. Kematangan jasmani, akal dan perasaan.
  4. Intelektualis.
  5. Pemegang tongkat estafet perubahan.
Maka dari itulah layak pemuda digolongkan sebagai subjek utama perubahan. Laksana seorang nahkoda yang akan memegang kendali kapal untuk menentukan arah kemana ummat dan bangsa ini.
Untuk melakukan perubahan masyarakat dan negara di tingkat lebih tinggi, maka pemuda juga harus  melakukan perubahan kepada diri sendiri, ibda’ bi nafsik.
Pemuda Islam Bangkitlah!
“Berikan aku 10 pemuda, maka sungguh akan aku rubah dunia” (Soekarno)
“Syubbanul yaum rijalul ghod” (kata bijak)
            Sebenarnya masih banyak lagi kata-kata yang menggambarkan keutamaan sosok pemuda. Awal mula agama Islam juga di dukung oleh para pemuda, diantarnya ialah Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harits, Zubair bin Awwan dll. Penaklukkan Andalusia juga tidak lepas dari peran penting seorang pemuda yakni Thariq bin Ziyad, (yang kemudian namanya diabadikan menjadi nama selat yang mengubungkan benua eropa dan afrika yakni selat giblaltar), penaklukkan kota konstantinopel yang juga takluk oleh sosok pemuda yakni Sultan Muhammad Al-Fatih yang saat itu menjadi panglima perang dalam usia 17 Tahun. Kita juga ingat peristiwa pengusiran  penjajah Belanda di hotel Yamato Surabaya pada tahun 10 November 1945 oleh bung tomo dan arek-arek Suroboyo dangan semangat jihad dan pekikan takbir yang menggelora. Allahu Akbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar