Sebagai satu dari 237 juta penduduk Indonesia sekarang ini,
saya sangat prihatin, sedih, bingung dll. melihat perkembangan politik di tanah
air akhir-akhir ini. Terutama tentang sosok pak Susilo Bambang Yudhoyono yang
dipilih dua kali oleh 67% rakyat Indonesia di seluruh Indonesia baik itu pada
tahun 2004 & 2009 sebagai Presiden syah dan mutlak untuk memimpin bangsa
yang besar. Kadang-kadang “gemes” kalau presiden tidak bertindak cepat, tepat
umpama waktu 3 orang bangsa Indonesia yang ditahan, disiksa oleh Pem. Malaysia.
Juga sewaktu peristiwa beberapa TKW dijatuhi hukuman mati di Saudi Arabia,
Malaysia ataupun mereka disiksa majikan. Memang semuanya itu bukan kesalahan
seorang Presiden, tetapi kan beliau punya Menteri yang terkait, punya Dirjen
dll. lha kok bisa-bisanya tidak ada tanggapan, pembelaan, ataupun sepatah kata
dari seorang Presiden untuk membela rakyatnya yang sedang teraniaya di luar
negeri, maupun di dalam negeri seperti para pengikut Ahmadiyah. Kadang-kadang
kami sebagai rakyat sering berpikir, bangsa yang sebesar ini punya PEMIMPIN
nggak sih? Dulu saya mengagumi beliau, tapi sekarang sudah tidak respek karena
saya nilai “Lelet”, penakut, peragu, tidak kurang berani, kurang tegas, tidak
peka atas penderitaan rakyatnya sendiri dll. dll. Saya mengetik ini sambil
melihat MetroTV yang menyiarkan presiden SBY Curhat kalau beliau difitnah di
jejaring sosial. Harusnya beliau jangan langsung menanggapi secara proaktif,
curhat di Pers Conference dll. kan kesannya kayak anak2, cengeng, “gembeng”. Memang
terkesan Media elektronik terus2an memberitakan keburukan2 partai Demokrat, SBY
dll. terutama tvOne dan MetroTV. Terutama tvOne di mana Tina Talisa dan Indi
Rachma dll. terkesan “gompor2i”. Juga banyak pengamat2 baik politik
seperti Effendy Ghazali, Permadi, Bambang Susatiyo, Ikrar Nusa Bakti,Noorca M.
Masaardi, dll.dll entah mereka sebagai pengamat politik, pengamat sosial,
pengamat pemerintah dll. yang sering bicara di TV2 swasta yang
terkesan “Sinis” terhadap bapak SBY dan Pemerintah sekarang. Harusnya
mereka syah2 saja mengeritik, tapi sebaiknya tidak sinis, menghasut,
menjatuhkan nama baik presiden sendiri, saya heran apa saja isi perut mereka
ya? Mbok mereka membantu apa2 yang bisa dibantu, padahal khan mereka orang2
intelektual. Saya juga gemes, kenapa para tokoh lintas agama belum apa2 sudah
mengatakan pak SBY berbohong bahwa tingkat kemiskinan sudah menurun, ekonomi
sudah membaik dll. Akhirnya saya bercita-cita secara “Pintar” menjadi Presiden
RI. Bila saya jadi presiden RI sekarang langkah2 yang akan saya ambil sbb.:
1. Saya akan bertindak lebih TEGAS terhadap hal2 penting
dan perlu dilakukan segera apalagi menyangkut nyawa rakyat kita.
2. Saya akan membuat pertemuan2 yang rutin dengan: a.
Menteri, gubernur, bupati dll. b. Para Investor Asing maupun Pribumi c.
Para Pemuka Lintas Agama c. Pelaku bisnis d. Dosen & Pendidik e. Pengusaha2
Swasta f. Pimpinan2 BUMN g. Pimpinan2 Bank dll.dll. guna mendengarkan langsung
keluhan-keluhan, usulan2 mereka tentang hal apa pun sehingga saya tahu betul
tindakan2 tegas dan langsung yang harus dilaksanakan segera. Misalnya: Acara
Coffee Morning, supaya menghemat ada sponsor2nya misalnya dari Nescafe,
Unilever, perusahaan katering dll. yang mereka dibolehkan memasang banner,
baliho, ataupun pamflet dll. pada acara itu sehingga tidak ada biaya yang
keluar.
3. Saya akan berusaha mulai melihat segala sesuatu dari
segi positif, tidak suuzon, apabila ada berita-berita miring tentang
pemerintahan saya.
4. Saya akan berusaha menjalin hubungan harmonis dengan
Eksekutif dan Yudikatif dan DPR RI.
5. Saya akan membatasi muncul secara reaktif di TV apabila
ada berita2 tentang diri saya sebagai Presiden.
6. Saya akan berusaha menyaring, memfilter berita2 tentang
diri saya.
7. Saya akan berusaha tersenyum ikhlas menghadapi ulah
orang-orang yang ingin menurunkan saya dari kursi presiden.
8. Saya akan berusaha menampilkan di TV, media massa setiap
langkah yang saya ambil tentang hal apa pun dengan memanggil pimpinan2nya
supaya menyiarkan paling tidak 1 jam dalam sehari tentang berita2 pemerintah.
9. Saya akan berdoa semoga mereka2 diberi hati yang bersih,
dan diberi petunjuk oleh-Nya.
10. Saya akan mempersiapkan kader-kader sebagai calon
presiden tetapi bukan hanya dari partai Demokrat.
Mudah2an ini
menjadi masukan buat bapak SBY. Hayo pak, banyak sabar, istigfar, dan
tersenyum. Tataplah dengan percaya diri bahwa “Sesudah Menanjak tentu ada
Menurun” dibalik mendungnya awan gelap tentulah akan ada hari yang cerah,
semangat pak Beye! tolong hantar bangsa ini sampai tahun 2014 Pak! Jangan
biarkan orang2 yg tidak bertanggung jawab menghancurkan bangsa Indonesia
tercinta ini. Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar