Jumat, 31 Agustus 2012

Kata Terakhir Ketua HME STT PLN 2011 | Ketika Menjabat


Jakarta, 15 Juni 2012
Hati ini Sayu Menenangkan..
Sengsara di dalam Perjuangan..
Jiwa ku merana dan meronta mengharapkan..
Kedamaian dan Jua ketenangan..

Tetapi Ku akui pada hakikat,
suka dan duka dalam perjuangan,
perlu ketabahan dan kekuatan.
keteguhan hati berlandaskan iman.
(Selamat Berjuang Sahabatku, Adikku..)
Tribute to my Beloved all BPH HME 2011-2012
***

Teman-teman para Sahabat, Rekan-rekan dan adik-adik seperjuangan di Wajihah HMJ S1 Elektro yang ku cintai karena Alloh SWT...

Tak terasa sudah kita sampai pada batas waktu, waktu dimana kita mungkin akan berpisah dari amanah kepengurusan ini. Dan mungkin nanti diantara kita takkan lagi bisa bersama seperti dulu. Namun ini adalah takdir yang harus kita jalani walau serasa baru kemarin kita mengucapkan ikrar bersama dalam menyanggupi amanah ini, dengan semangat yang menggebu untuk menjalani sebuah proses perjuangan. Melalui banyaknya badai rintangan yang menerpa. Mulai dari Musibah-Hikmah : pengelolaan dana kas awal yang semrawut, menghilangnya rekan-rekan kita seperjuangan, kebingungan dalam mencari fasilitas dan pendanaan kegiatan, problematika issue kampus yang melelahkan dan banyaknya jalan berliku serta terjal yang harus dilewati bersama ; walau harus di akui banyak pula diantara kita yang terjatuh dan bahkan berguguran. Hingga Pada akhirnya Kitalah orang-orang yang mampu bertahan.
Bahagianya memiliki kalian ^^ 


Saudaraku/iku. 
Setelah kita melewati ini semua. Lantas apa yang telah kita dapatkan? Disini kita bertemu bukan sekedar kemauan pribadi namun Alloh-lah yang menyatukan hati-hati kita. Karena pada hakikatnya ini semua merupakan "Ujian Keteguhan" dan keikhlasan disertai "mujahadah/kesungguhan berukhuwah" dalam amal perbuatan yang suatu saat nanti Alloh mintakan pertanggung jawabannya di yaumul akhir kelak.
Waktu ini begitu singkat bagai pedang yang melesat. 1 tahun lebih 4 bulan 15 hari yang telah berlalu hendaknya menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua menuju proses pendewasaan menghadapi bagian daripada perjuangan dalam kehidupan.

Karena...
Setelah ini akan ada banyak lagi arungan samudera kehidupan dengan badai dan ombak yang akan kembali menerpa. Oleh karenanya siapkanlah diri kita dengan jauh lebih baik lagi dengan bekal yang jauh lebih memadai berupa pengalaman dan pembelajaran. Hingga pada akhirnya kita berhasil mencapai kemuliaan dalam tujuan Mardhotillah.

Rekan-Rekanku..
Kita adalah para Jama'ah Manusia yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan, bahkan dari tangis dan tawapun tak luput dari kealpaan sebagai manusia. Dan tak ada yang lebih mulia bagi seorang manusia yang melakukan kesalahan. Kecuali saling maaf dan memaafkan dari segala tindakan dan ucapan yang dzholim terhadap saudara/rinya baik disengaja maupun tidak sengaja. Karena keikhlasan dari orang yang memberikan maaf merupakan salah satu kunci utama menuju pintu surga setelah ampunan dari Alloh SWT.
Oleh karenanya marilah kita bersama saling mengikhlaskan memaafkan agar orang yang kita dzholimi memberikan pula maaf dan ampunan terhadap kita.

Sahabat-Sahabatku...
Teringat akan satu pesan : "Bahwasanya orang-orang yang bertemu dan berpisah karena rasa cinta kepada Alloh SWT. Akan di anugerahi Mahkota Cahaya yang membuat para nabi dan orang-orang sholeh iri di Surga-nya kelak"
Semoga kita bisa menggapai kemuliaan hal tersebut. Atau minimal kita dipertemukan kembali suatu saat nanti di taman-taman surga-Nya yang telah dijanjikan..
Dan Pasca ini kita semua kembali melangkah untuk maju oleh karenanya 'kan selalu ku utus do'a kudusku sepanjang waktu untukmu. Dan kenanglah diri ini selalu dalam do'a terbaikmu.

Ya Alloh bantulah Hamba-hambaMU. Aamiin
Sekali lagi Selamat Berjuang Sahabatku, Kenangan Indah bersamamu kan kuingat selalu, Berjuanglah hingga keakhirnya dan Ingatlah semua Ikrar kita...


WIJAYA
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Elektro STT PLN Jakarta 
2011-2012

Rabu, 08 Agustus 2012

08-08-12

Masih duduk terpaku : khayal
Kenyataan yang seharusnya dibuai oleh nafsu-nafsu sesaat.
Terlalu dzolim dengan diri sendiri, terkadang hanya buaian sesaat yang tak lepas dari kata mimpi.
Mimpi merubah suatu keadaan.
Tetapi kenyataannya keadaan yang membawa ranah, dimana ranah kering akan dentuman cinta.

: Suatu saat,
bermanja pada sebuah konsep yang jelas terbangun oleh keadaan yang disekitar
Tak jarang miris dengan keadaan yang menimpa saat ini, tak lekang oleh sebuah malapetaka akhir
siap melahap bahu demi bahu sekelilingnya.

Masih terpaku dengan kesepian, kesepian yang siap menghantarkan tuannya pada sebuah terminal akhir
yang disebut penyesalan.

Hina dimata dunia, bukan berarti hina dimata tuhan.
Tak tahu kemana konsep-nya yang jelas sebuah penghayatan penuh curiga dan sistem yang keliru!

Penyesalan adalah gerbang akhir, tempat-tempat orang merugi
Hanya ada satu : air-mata.
Penuh cemooh, caci bahkan maki, terlempar dari kubangan peluh yang jarang disiram rintik tilawah akan tuhannya. Kemana? Sesekali menyeka air yang keluar dari mata? Apa namanya??

Baru bisa berkata : Sadis? Ampun?
Penyelesaian hanya seputaran fikir penuh curiga. 

Kamis, 02 Agustus 2012

Sebenarnya hal ini yang tidak kuinginkan.
Sepi dan kering akan canda-tawa bernilai keakraban satu sama lain.
Yang ada hanyalah lamunan kosong, penuh ragu, khawatir dan takut akan perpisahan.

Ramadhan ke 13 tahun 1433 H
mengingatkanku satu tahun yang silam, dimana masih banyak dan bertebaran senyum-senyum beriring doa, sehingga tak jarang saling pukul ; tanda kasih telah menyatu.
Bagaimana dengan kini? Yang ada hanyalah ramai akan suara klakson mobil, detakan jam dinding dan sesekali musik syahdu menambah rasa rindu akan mereka.
Mereka yang tidak tahu saat ini sedang apa, mereka yang saat ini sibuk dengan rutinitas kerjanya, mereka yang jelas tlah mengalami metamorfosa hasil dari jerih payah mereka sendiri.

Sesekali, terbayang akan sebuah keharusan untuk melepas, tapi sampai saat ini tak jarang hati berkecambuk dan mengatakan : tak ingin.
Ah! padahal aku sibuk akan tugas skripsi panjangku yang belum usai sampai sekarang ini.

Rabu, 01 Agustus 2012

Man jadda wa jadda.
"Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkannya"
Arti sebuah kehidupanku kini
dimulai dari beberapa tahun yang lalu, ketika sebuah amanah besar datang (seinginnya) dalam pundak ini.
Akan nama dakwah.
Yang membawa hidupku berubah dan jelas lebih bermakna saat ini. Penuh liku yang membawa seorang hambanya pada sebuah kehakikian agama.

Status marital yang tidak lebih dari sebuah kesetiaan akan dakwah, mendidik kadernya untuk setia pada logat dakwah, yang sekiranya dapat menghantarkan sebuah cerminan kehidupan akan Rasulloh dan pengikut-pengikut lainnya,
yang setia pada jalan ini, jalan dakwah.
Sekali lagi, jalan ini penuh onak dan duri yang tak jarang membawa pengembannya jatuh pada jurang kemungkaran. Innalillahi :|

Memiliki kekuatan besar, adalah sebuah modal untuk tetap tegar dan bersinar dalam jalan ini.
Arti dari sebuah prakondisi yang siap menjalankan sebuah amanah, yaitu amanah dari sebuah kader dakwah.

Kita semua mengetahui,
bahwasannya amanah seorang kader dakwah itu tidak hanya sampai pada saat dia siap dibina.
Aktif ikut kegiatan dakwah, lari sana-sini demi sebuah hub yang diberikan tuhannya.
Terkadang tidak memperdulikan ancaman badai didepan mata, melupakan semua keluh yang siap menghantui. Atau bahkan supremasi hukum Islam itu sendiri.
Sedikit bungkam! Melihat kader-kader yang tidak pandai mendefinisikan arti militansi itu lagi. Disaat memang suatu kondisi mengharuskan mereka untuk tetap berperang melawan tantangan yang hadir dalam jalannya.

Pertanyaan selanjutnya,
setelah siap untuk dibina, apakah kita wajib dan siap untuk membina?
Belum tentu dari sekian banyak yang bertahan, mereka siap untuk membina, karena mereka paham atau bahkan sekedar lari dari sebuah amanah yang dipandang sebagai ganjalan untuk bergerak.
Banyak alasan yang menghalangi, tidak satu, dua atau seribu. Berusaha untuk lari dan semaksimal mungkin mendefinisikan bahwasannya amanah itu adalah amanah yang sangat besar. Perbandingannya sangat jauh dan perlu daurah yang panjang, kalaupun amanah tersebut akan diambilnya. Miris!