Selasa, 01 Mei 2012

Lembaga ini mengajarkan saya, sebagai... (Part II)

Kalau ditanya, kenapa saya tetap bertahan disini???
Secara lugas, harus saya katakan...
Hidayah itu mesti dijemput Guys ^^ Saya fikir keberadaan saya saat ini termasuk dalam pencarian jati diri, akan sebuah hidayah itu.
Bagaimana tidak, amanah adalah mediator seseorang untuk menuju jannah-Nya toh???
Tapi, (ettsss..) amanah yang mana dulu yaa?? Kalau dilakukannya asal jadi, ya bisa jadi hidayah itu akan asal jadi jugakan.. (Naudzubillah)

Over all..
Saya tetap bertahan dengan komitmen saya diawal adalah "amar makruf, nahi mungkar"
Keberadaan saya saat ini adalah tetap dalam rangka menegakkan panji-Nya, tiang-tiang yang sudah semestinya terpatri dalam benak kita masing-masing. Dan ingin rasanya saya bagi itu semua kepada 'penerus-penerus' saya nanti.
Bukan jabatan yang saya cari, Bukan ke-fenomenal-an yang saya harapkan. Semata-mata ingin mewarnai daun-daun coklat, yang nyaris jatuh dari tangkainya. Berharap ia tetap segar, tidak dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar. Dan tentu saja, bermanfaat bagi orang lain (Aamiin)

Jujur harus saya katakan, pada mulanya saya berdiri di-lembaga ini, saya ragu terhadap lembaga ini. Karena disadari atau tidak, konsekuensi dari lembaga ammah adalah pun diisi oleh orang-orang yang ammah. Pertanyaan terbesar pada saat itu adalah "Bagaimana saya bisa mewarnai orang-orang ammah??? Sementara saya sendiripun, masih sering diwarnai"
(Waw!)

Hmm, memang dasarnya saya terbentuk dari 'background' keluarga yang suka dengan hal-hal baru dan tantangan. Maka jadilah saya yang sekarang. Teringat kata salah satu sahabat saya, sahabat yang selalu menjadi teman berdebat, apapun itu, politik, media, sosial, kampus sampai budaya, kesenangan, dan jangan salah masalah "akhwat" (SENSOR!!!)
Orang yang selalu setia mendengarkan celotehan-celotehan hangat saya, curhat-curhat bombay atasannya. Hehehehe..
Orang yang rela menjadi pendamping saya dikala PEMILU, dan yang jelas dengan setianya mendampingi saya, hingga hampir selesai amanah ini.

"Faris Basysyar Saputra"
Orang multi-talent, yang bisa apa saja, maka tidak jarang banyak belajar saya dari Bapak yang satu ini.
Tapi khusus untuk "akhwat", berkali-kali dia tawarkan untuk privat dengan dia, secara tegas say bisa menjawab dengan senyum simpul penuh tanda tanya..
Hehehehe..

To "Basysyar" : Amanah ini segera berakhir Pak... Kelak, tidak ada orang yang lagi, tiap malam ngetok pintu kamarmu, dan bilang "Faris, luh harus dengerin curhatan gue!!!"
Hahahahahaha :D

=========================================================================

Dibilang sukar, jelas sukar..

Tapi inilah kenyataannya, terkadang pahit - sesungguhnya ini buah manis
(Ngerti ngga??)
Hahahahhahhhhhhaaahhaha, *** baru ini saya buat tulisan sekenanya, yang penting nulis, mau bener, mau acakan. Beda banget yaa, dengan tulisan2 saya sebelumnya???

Ini bener2 dari dalam hati coy!!!!!

=========================================================================

Next..
Sesuai judul, Lembaga ini mengajarkan saya sebagai pejuang sejati (Ceileh...)
Yaa, saya rekomendasikan salah satunya itu.
: Pejuang Sejati..

Pejuang koboi yang ceplas-ceplos, lugas maka tak jarang dari Staff yang mempertanyakan saya.
"Ini Kahim, kok ngga difikir-fikir dulu yaa ngomong???"

Afwan jiddan Pak, Bu..
Ini semata-mata saya lakukan agar kedekatan diantara kita tidak ada yang menyekat. Lagipula, tidak jarang juga lisan ini saya jaga.
Sebisa mungkin, malah Faris yang sering saya minta untuk menyampaikan.
(Walau ngga jarang juga, dia 'ngedumel' dan bilang "Yang Kahim siapa???")
Santai Bro..
Saya tidak ingin, hanya saya yang dilihat... *Ngeles :(

Selain itu, seringkali saya rasakan risih jika harus dianggap Kahim.
Karena terus terang,
saya awalnya adalah pekerja juga (sama seperti Staff2 yang lain), nah ketika diamanahkan memimpin, terkadang ngga nyadar,
kalau saya pemimpin mereka, yang tidak jarang mereka tuntut adalah : kebijaksanaan, pencitraan dan images! Heuhhft..

Oke
Pembentukkan images itu yang bulan2 pertama dengan penuh kerja keras (asik!) saya bentuk hingga akhirnya jadilah...
Hahahahaha (apa sih???)
Tapi memang benar loo, disadari atau tidak lagi2 images juga ternyata berperan penting dalam kehidupan sosial kita. Dipandang atau kurangnya seseorang, pun dilihat dari bagaimana dia berpenampilan dan bertutur.
Sering saya katakan kepada adik2 di Himpunan, dan tidak jarang juga banyak yang berdebat soal itu.
Karena sekali lagi, kaitannya adalah lebih ke persepsi yaa???
*********************************************************************************

Kesimpulan tulisan Part II ini adalah,
Siapapun dia, Dimanapun dan Kapanpun seseorang mengabdi, maka hendaklah diperlukan suatu komitmen juang. Luruskan niat lagi, karena tidak jarang seorang 'ikhwah' dapat terwarnai, karena ia cenderung tidak paham akan komitmen yang ia bangun. Bahayanya adalahm jika kelabilan itu datang, wah hati2 man! bisa-bisa bukannya mewarnai malah terwarnai.

Oke fine!!!
Saya fikir, tulisan Part II ini lebih acak-kadut dari yang sebelumnya. Tak apalah, just sharing..
Wassalamualaykum..
Hidup UTS ^^ (Lohhh???)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar