Selasa, 10 Juli 2012

LIMA HAL YANG TELAH MENGIKAT KITA


Ikhwahfillah yang dicintai dan dirahmati oleh ALLAH SWT, kita sama-sama telah tahu bahwa jalan dakwah ini adalah jalan yang sangat panjang, jalan yang terjal, yang penuh dengan lika-liku, karena itu, ini bukanlah merupakan jalan yang nikmat dan nyaman, serta penuh santai. Karakter jalan ini sama dengan jalan yang ditempuh oleh Rasulullah beserta para sahabatnya dalam menegakkan dan mensyi’arkan ISLAM sebagai agama yang Rahmatan lil ‘Alamin. Tapi, inilah jalan yang telah kita pilih kawan, inilah jalan yang kita pilih dalam hidup kita, untuk menuju kebahagiaan yang hakiki di akhirat kelak.
      Oleh karena itu, kita harus senantiasa berusaha mengikat diri kita di jalan ini, dan dengan saudara-saudara kita yang memilih jalan ini sebagai suatu jalan dakwah dalam hidupnya. Setidaknya ada 5 ikatan yang dapat kita jadikan acuan, kita jadikan motivasi untuk tetap terus berada di jalan ini, kelima ikatan (rabithatu) itu adalah:
       Pertama, rabithatu al-‘aqidah, dimana dijalan ini kita diikat oleh tali ikatan ‘aqidah islamiyah yang senantiasa menyatukan kita di jalan ini, kesamaan imanlah yang menghimpun dan mengikat kita serta saudara-saudara kita di jalan ini.
        Kedua, rabithatu al-fikrah. Sejak awal, kebersamaan kita di jalan dakwah ini memang dibangun oleh kebersamaan cita-cita dan pemikiran, yaitu menjadikan agama ISLAM sebagai ustadziyatul ‘alam, sebagai soko guru peradaban dunia. Disinilah kita disatukan dengan kesamaan ide, gagasan, keinginan, dan cita-cita hidup yang kita yakini bersama merupakan sarana yang dapat menyampaikan kita kepada keridhaan ALLAH SWT.
       Ketiga, rabithatu al-ukhuwah. Tak ada yang melebihi warna jiwa kita setelah keimanan kepada ALLAH, kecuali rasa persaudaraan di jalan ini karena ALLAH SWT. Kita di jalan ini, terikat oleh ruh persaudaraan yang tulus, yang senantiasa tersemai melalui kebersamaan kami berjalan dan memenuhi banyak tugas-tugas dakwah yang kami jalani. Kita semu berharap, persaudaraan kita di jalan ini adalah seperti yang digambarkan oleh Rasulullah tentang golongan orang-orang yang dinaungi oleh naungan ALLAH di akhirat kelak. Dimana salah satu golongan itu adalah : golongan orang-orang yang saling bercinta karena ALLAH, bertemu dan berpisah hanya karena ALLAH SWT.
         Keempat, rabithatu at-tandzhim. Perencanaan dan keteraturan kita di jalan dakwah ini, sudah tentu menandakan bahwa kita harus memiliki sebuah wajihah (organisasi) yang mengatur kita. Dalam organisasi dakwah ini, berlakulah ketentuan sebagaimana orang yang bekerja di dalam sebuah perusahaan, dan harus terikat dengan ragam peraturan yang diberlakukan. Seperti itulah kebersamaan kita di jalan ini. Kita juga mempunyai displin dan aturan yang kita sepakati untuk diberlakukan selama kita berada di jalan ini, dan kita pun terikat dengan peraturan-peraturan itu.
       Kelima, rabithatu al-‘ahd. Di jalan ini, kita masing-masing telah mengikrarkan janji. Janji yang paling minimal adalah janji yang tercetus di dalam hati kita, dalam diri kita sendiri, kepada ALLAH SWT. Atau bahkan juga janji kepada saudara-saudara seperjalanan untuk tetap setia dan mendukung perjuangan. Kita terikat dengan dua jenis janji itu.
Andai, di tengah-tengah perjalanan dakwah ini, kita harus mengalami terpaan ujian, fitnah, godaan, rayuan. Kita berharap, kelima ikatan ini bisa membuat kita tidak pernah bisa terhempas, terjatuh, tertinggal di jalan dakwah ini.
#Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar