Kamis, 12 Juli 2012

SEDIKT SHARE ^^

Dalam sebuah majelis kajian pekanan, Sang MR bertanya pada para binaanya. 

“ Sepanjang perjalanan dakwah yang sudah kalian jalani, apakah kalian sudah merasakan lelah, bosan, atau kesal karena urusan dakwah telah banyak merampas waktu dan hidup kalian? Jika iya, katakan saja yang jujur pada saya” 

Semua binaanya diam, tak ada yang berani memulai untuk menjawab. Hingga kemudian, salah satu binaan mengacungkan tangan meminta ijin untuk bicara pada MR-nya.

“ Ane pernah Kang. Ada satu waktu dimana Ane merasa sangat lelah, ketika amanah dakwah banyak menyita waktu luang, waktu istirahat dan waktu terpenting dalam hidup Ane. Sejak bergabung dengan dakwah, Ane hanya punya 3 waktu, waktu untuk ibadah, waktu untuk amanah, dan waktu istirahat dimana didalamnya masih terbagi untuk tidur dan belajar. Ane juga pernah merasa bosan, saat usaha dakwah tidak menampakkan hasil, atau kalaupun ada, hasilnya tidak sangat sebanding dengan apa yang sudah Ane lakukan. Ane juga kadang kesal ketika harus dituntut menang atas perasaan Ane, hal-hal yang kecil saja bisa menjadi sangat rumit, terlebih jika sudah mengatasnamakan perkara hati yang tidak boleh ada pada seorang aktivis”

MR tersebut tenang mendengarkan curhat sang binaan, lalu bertanya lagi.
“Lalu apa yang membuatmu masih bertahan di jalan ini?”

Binaan yang lainpun ikut menjawab :
“Satu hal yang sangat saya tekankan dalam diri Kak, juga peringatan indah dari teman lainnya, bahwa syurga itu terlalu indah jika harus di raih dengan amat mudah.

Karena sesuatu akan lebih terasa indah ketika kita mendapatkannya dengan perjuangan yang sangat melelahkan. Dan insha Alloh, semua yang saya lakukan demi mengumpulkan mahar ke syurga”

Dan MR-pun tersenyum bangga atas curhat dan jawaban binaan-binaanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar