Minggu, 04 November 2012

Kampusku Bagaikan Negara Tanpa Pemerintahan


Refleksi Diri
Sebelum "ST" itu benar-benar mendampingi nama pendekku.
4 November 2012
20 hari jelang mement spesial itu ^^


Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi. Aktivitas mereka sejatinya bukan hanya belajar di kampus dengan sebuah slogan Mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah pulang-kuliah pulang) belaka. Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.

            Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat, posisi mahasiswa mendapatkan tempat yang staregis antara Masyarakat dan Kaum Elit Politik. Dengan letak strategisnya seharusnya mahasiswa memposisikan diri menjadi perantara antara keduanya. Tetapi hanya beberapa mahasiswa saja yang tetap konsisten terhadap fungsi dan peran mahasiswa, “Miris” … ya kata itulah yang tepat dikala mahasiswa saat ini terbuai akan kehidupan modern, tak lagi peduli akan nasib bangsanya tetapi bangga dengan apa yang dilakukannya sesuai kehendak hatinya.

            Berbagai Label pun disandang oleh mahasiswa, diantaranya : Agent Of  Change (Mahasiswa adalah Agen perubahan) , Iron Stock (SDM dari mahasiswa tidak akan pernah habis)  , Social Control (Mahasiswa pengontrol kehidupan sosial) dan masih banyak lagi.

            Luar biasa memang jika melihat Label mahasiswa. Saat ini jika dibenturkan dengan keadaan yang ada di Kampus STT PLN Jakarta, sebuah Miniatur Negara di kampus STT PLN seolah mulai redup. Tidak adanya peran eksekutif mahasiswa adalah suatu kendala untuk mahasiswa menyampaikan aspirasinya baik dengan permasalahan yang ada di internal kampus ataupun masalah di luar kampus. Masalah-masalah yang mahasiswa angkat seharusnya di advokasi untuk ditindak lanjuti, tetapi bagaimana dengan keadaan saat ini ?


“Kehidupan dikampus bagaikan sebuah Negara Tanpa Pemerintahan”

            Saatnya bersama-sama bergerak untuk terlahirnya kembali BEM, HMJ dan ORMAWA berkualitas, berdediktif dan bermuamalah di kampus kita, STT PLN Jakarta. Kampus ini bukan hanya milik golongan tertentu, tetapi kampus ini adalah milik bersama dimana kewajiban semua mahasiswa adalah berperan aktif dalam berpartisipasi membangun STT PLN untuk lebih unggul. Kebutuhan akan organisasi juga dirasa penting disamping kebutuhan kuliah, jika saat ini mahasiswa tak lagi peduli terhadap permasalahan yang ada dalam rumahnya sendiri bagaimana ia akan peduli dengan Tanah Airnya.

           Sejatinya mahasiswa dibenturkan dalam kehidupan kampus yang memiliki peranan moral , mahasiswa dituntut akan sebuah tanggung jawab moral di masing-masing individu dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu mahasiswa mempunyai peranan sosial dimana setiap perbuatan dan tindakannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya pribadi tetapi untuk orang lain juga. Serta Peranan Intelektual sebagai kaum Intelek mahasiswa dituntut mewujudkan perannya di kehidupan nyata untuk dapat membawa perubahan sesuai dengan kegiatannya yang bergelut di perguruan tinggi.

Didedikasikan
kepada seluruh Pejabat-pejabat Kemahasiswaaan
yang Loyal, Cerdas dan Abdi Kampus/Negara.
Selamat berjuang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar