Minggu, 26 Februari 2012

Andai Saya Presiden Indonesia

Sebagai satu dari 237 juta penduduk Indonesia sekarang ini, saya sangat prihatin, sedih, bingung dll. melihat perkembangan politik di tanah air akhir-akhir ini. Terutama tentang sosok pak Susilo Bambang Yudhoyono yang dipilih dua kali oleh 67% rakyat Indonesia di seluruh Indonesia baik itu pada tahun 2004 & 2009 sebagai Presiden syah dan mutlak untuk memimpin bangsa yang besar. Kadang-kadang “gemes” kalau presiden tidak bertindak cepat, tepat umpama waktu 3 orang bangsa Indonesia yang ditahan, disiksa oleh Pem. Malaysia. Juga sewaktu peristiwa beberapa TKW dijatuhi hukuman mati di Saudi Arabia, Malaysia ataupun mereka disiksa majikan. Memang semuanya itu bukan kesalahan seorang Presiden, tetapi kan beliau punya Menteri yang terkait, punya Dirjen dll. lha kok bisa-bisanya tidak ada tanggapan, pembelaan, ataupun sepatah kata dari seorang Presiden untuk membela rakyatnya yang sedang teraniaya di luar negeri, maupun di dalam negeri seperti para pengikut Ahmadiyah. Kadang-kadang kami sebagai rakyat sering berpikir, bangsa yang sebesar ini punya PEMIMPIN nggak sih? Dulu saya mengagumi beliau, tapi sekarang sudah tidak respek karena saya nilai “Lelet”, penakut, peragu, tidak kurang berani, kurang tegas, tidak peka atas penderitaan rakyatnya sendiri dll. dll. Saya mengetik ini sambil melihat MetroTV yang menyiarkan presiden SBY Curhat kalau beliau difitnah di jejaring sosial. Harusnya beliau jangan langsung menanggapi secara proaktif, curhat di Pers Conference dll. kan kesannya kayak anak2, cengeng, “gembeng”. Memang terkesan Media elektronik terus2an memberitakan keburukan2 partai Demokrat, SBY dll. terutama tvOne dan MetroTV. Terutama tvOne di mana Tina Talisa dan Indi Rachma dll. terkesan “gompor2i”.  Juga banyak pengamat2 baik politik seperti Effendy Ghazali, Permadi, Bambang Susatiyo, Ikrar Nusa Bakti,Noorca M. Masaardi,  dll.dll entah mereka sebagai pengamat politik, pengamat sosial, pengamat pemerintah dll.  yang sering bicara di TV2 swasta yang terkesan  “Sinis” terhadap bapak SBY dan Pemerintah sekarang. Harusnya mereka syah2 saja mengeritik, tapi sebaiknya tidak sinis, menghasut, menjatuhkan nama baik presiden sendiri, saya heran apa saja isi perut mereka ya? Mbok mereka membantu apa2 yang bisa dibantu, padahal khan mereka orang2 intelektual. Saya juga gemes, kenapa para tokoh lintas agama belum apa2 sudah mengatakan pak SBY berbohong bahwa tingkat kemiskinan sudah menurun, ekonomi sudah membaik dll. Akhirnya saya bercita-cita secara “Pintar” menjadi Presiden RI. Bila saya jadi presiden RI sekarang langkah2 yang akan saya ambil sbb.:
1. Saya akan bertindak lebih TEGAS terhadap hal2 penting dan perlu dilakukan segera apalagi menyangkut nyawa rakyat kita.
2. Saya akan membuat pertemuan2 yang rutin dengan: a. Menteri, gubernur, bupati dll.  b. Para Investor Asing maupun Pribumi c. Para Pemuka Lintas Agama c. Pelaku bisnis d. Dosen & Pendidik e. Pengusaha2 Swasta f. Pimpinan2 BUMN g. Pimpinan2 Bank dll.dll. guna mendengarkan langsung keluhan-keluhan, usulan2 mereka tentang hal apa pun sehingga saya tahu betul tindakan2 tegas dan langsung yang harus dilaksanakan segera. Misalnya: Acara Coffee Morning, supaya menghemat ada sponsor2nya misalnya dari Nescafe, Unilever, perusahaan katering dll. yang mereka dibolehkan memasang banner, baliho, ataupun pamflet dll. pada acara itu sehingga tidak ada biaya yang keluar.
3. Saya akan berusaha mulai melihat segala sesuatu dari segi positif,  tidak suuzon, apabila ada berita-berita miring tentang pemerintahan saya.
4. Saya akan berusaha menjalin hubungan harmonis dengan Eksekutif dan Yudikatif  dan DPR RI.
5. Saya akan membatasi muncul secara reaktif di TV apabila ada berita2 tentang diri saya sebagai Presiden.
6. Saya akan berusaha menyaring, memfilter berita2 tentang diri saya.
7. Saya akan berusaha tersenyum ikhlas menghadapi ulah orang-orang yang ingin menurunkan saya dari kursi presiden.
8. Saya akan berusaha menampilkan di TV, media massa setiap langkah yang saya ambil tentang hal apa pun dengan memanggil pimpinan2nya supaya menyiarkan paling tidak 1 jam dalam sehari tentang berita2 pemerintah.
9. Saya akan berdoa semoga mereka2 diberi hati yang bersih, dan diberi petunjuk oleh-Nya.
10. Saya akan mempersiapkan kader-kader sebagai calon presiden tetapi bukan hanya dari partai Demokrat.
Mudah2an ini menjadi masukan buat bapak SBY. Hayo pak, banyak sabar, istigfar, dan tersenyum. Tataplah dengan percaya diri bahwa “Sesudah Menanjak tentu ada Menurun” dibalik mendungnya awan gelap tentulah akan ada hari yang cerah, semangat pak Beye! tolong hantar bangsa ini sampai tahun 2014 Pak! Jangan biarkan orang2 yg tidak bertanggung jawab menghancurkan bangsa Indonesia tercinta ini. Wassalam,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar